Pemrotes yang membangkang dan mengenakan topeng melakukan unjuk rasa, dan polisi menembakkan gas air mata, sementara seorang remaja dilaporkan cedera oleh tembakan senjata beberapa jam setelah pemimpin Hong Kong menetapkan larangan mengenakan topeng pada reli, dan menggunakan kekuatan darurat yang jarang dipakai untuk memberangus demonstrasi anti pemerintah yang sudah berlangsung selama empat bulan.
Sambil menentang larangan itu, yang mulai diberlakukan pada Sabtu, ribuan pemrotes memenuhi jalan-jalan di distrik bisnis dan daerah lain hari Jumat (4/10) malam, sambil meneriakkan, “Rakyat Hong Kong, Ayo Lawan!”
Dua aktivis mengajukan penentangan hukum berdasarkan alasan larangan itu akan menimbulkan ketakutan serta membatasi kebebasan berkumpul, tetapi sebuah pengadilan menolak untuk mempertimbangkannya.
Pemrotes yang marah menyerang bank-bank dan toko-toko China, melakukan tindak vandalisme di stasiun kereta, menyalakan api di jalan-jalan, sehingga memicu polisi untuk menanggapi dengan gas air mata di banyak tempat. (jm/pp)