Ribuan Dokter Muda Gelar Aksi Mogok di Korsel

Ribuan dokter muda memprotes rencana pemerintah terkait sekolah kedokteran di tengah pandemi Covid-19 di Seoul, Korea Utara, 7 Agustus 2020. (Yonhap via REUTERS)

Ribuan dokter muda di Korea Selatan menggelar aksi mogok, Jumat (7/8), untuk memprotes kebijakan pemerintah terkait sekolah kedokteran. Aksi itu menimbulkan kecemasan mengenai pengobatan pasien di tengah-tengah wabah virus corona.

Para dokter yang masih dalam status magang dan dalam pelatihan ini menentang rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah siswa yang dapat diterima di sekolah-sekolah kedokteran untuk mengatasi kekurangan dokter di Korea Selatan.

Para dokter tersebut menyebut rencana itu kebijakan populis yang akan menghabiskan uang pajak dan menyuburkan sekolah-sekolah kedokteran berkualitas rendah. Dalam sebuah pernyataan di situs internet mereka, para dokter muda itu menuduh pemerintah tidak memberi dukungan finansial yang memadai untuk program-program pelatihan mereka dan mereka bekerja dengan gaji yang sangat rendah.

Aksi protes ribuan dokter muda dan dokter magang di Seoul, Korea Selatan, 7 Agustus 2020.


Sekitar 70-80 persen anggota Korean Intern Resident Association yang beranggotakan 16.000 dokter terlibat dalam aksi mogok itu. Media-media setempat melaporkan tidak ada kekacauan besar diakibatkan aksi tersebut.

Dalam konferensi pers harian terkait wabah virus corona, Jumat (7/8), Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip mengatakan, pemerintah menganggap aksi mogok itu sebagai tindakan yang sangat disesalkan. Ia mendesak para dokter untuk tidak mengambil langkah ekstrem yang bisa membahayakan pasien.

Kim mengatakan pemerintah telah mengizinkan rumah-rumah sakit untuk memanfaatkan personel medis alternatif untuk mengatasi kekurangan dokter selama aksi mogok berlangsung. [ab/uh]