Ribuan orang, pada hari Jumat (7/7), berpartisipasi dalam putaran pertama lari dikejar banteng di kota Pamplona, Spanyol Utara.
Beberapa pelari bertubrukan dan terjatuh pada acara pukul 8 pagi itu, tetapi tidak ada yang terkena tanduk banteng.
Acara tradisional yang menjadi bagian integral dari Festival San Fermin ini menarik ratusan ribu wisatawan. Hampir 1,7 juta orang mengunjungi Pamplona untuk perayaan pada tahun 2022, dan jumlahnya lebih tinggi untuk tahun ini dengan berakhirnya semua kendala COVID-19.
Dalam acara pagi itu, enam ekor banteng ganas yang dipandu oleh enam ekor banteng jinak berlarian melalui jalan-jalan Pamplona selama sekitar dua menit dan 30 detik sebelum mencapai arena banteng.
Festival ini dipopulerkan oleh novel karya Ernest Hemingway tahun 1926 yang berjudul “The Sun Also Rises.” Tahun ini menandai peringatan 100 tahun kunjungan pertama Hemingway ke festival tersebut.
Acara lari dikejar banteng pada hari Jumat adalah yang pertama dari delapan yang dijadwalkan. Setelah acara itu, para pengunjung menghadiri acara makan-makan dan minum-minum, serta menonton berbagai kegiatan kebudayaan.
Empat pelari terluka oleh tanduk banteng di festival tahun lalu. Enam belas orang dilaporkan telah tewas dalam selama lebih dari 100 tahun penyelenggaraannya. Korban tewas pertama terjadi pada 1910, dan yang terakhir pada 2009.
Banteng-banteng yang dilibatkan dalam acara ini setiap pagi dibunuh pada sore harinya oleh matador profesional.
Aktivis hak-hak hewan setiap tahun berkampanye menentang festival tersebut, dan mengklaim bahwa festival itu kejam terhadap hewan.
Destino Navarra, sebuah grup pemandu wisata resmi, mengatakan pengunjung dari Amerika Serikat dan Kanada mewakili 70 persen dari total turis asing yang mereka layani untuk festival tahun ini.
Hampir semua orang di Pamplona mengenakan kemeja dan celana putih tradisional dengan selempang dan syal merah selama festival penuh warna itu. [ab/uh]