Ribuan orang yang diperintahkan untuk mengevakuasi diri dari kebakaran hutan yang merambah ke salah satu kota terbesar di Kanada utara mulai meninggalkan tempat itu dengan menumpangi pesawat evakuasi darurat pada Kamis (17/8), seiring mengularnya antrean kendaraan yang melarikan diri dari bencana tersebut ke arah selatan di satu-satunya jalan raya yang masi dapat diakses.
Perintah pada Rabu (16/8) malam untuk mengevakuasi diri dari Kota Yellowknife di Wilayah Barat Laut itu menandai babak terbaru kebakaran hutan mengerikan sepanjang musim panas tahun ini di Kanada, di mana puluhan ribu orang dipaksa meninggalkan rumah mereka dan berhektar-hektar tanah hangus terbakar.
Tiffany Champagne adalah salah satu dari banyak orang yang berdesakan di bandara di Yellowknife menunggu penerbangan. Penerbangan pertama lepas landas pada pukul satu siang waktu setempat.
“Saya punya asma dan asap kebakaran hutan membuat saya semakin sulit melakukan apa pun,” kata Champagne, yang mengenakan masker, kepada lembaga penyiaran publik CBC. “Saya sudah mati rasa pada titik ini.”
Per hari Kamis, lebih dari 1.000 titik kebakaran menyala di Kanada, termasuk 230 di antaranya di Wilayah Barat Laut.
Lebih dari 20.000 penduduk ibu kota wilayah itu, Yellowknife, diberi waktu hingga Jumat (18/8) siang untuk meninggalkan wilayah tersebut.
“Kami sudah capek mendengar kata ‘belum pernah terjadi sebelumnya,’ tapi memang tidak ada kata lain yang bisa menggambarkan situasi di Wilayah Barat Laut ini,” kata Perdana Menteri Wilayah Barat Laut Caroline Cochrane di platform X, yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter.
Wali Kota Yellowknife Rebecca Alty memperingatkan para pengendara yang terjebak antrean berkilo-kilometer bahwa api merambat ke tepian jalan dan mereka akan memiliki jarak pandang yang terbatas dengan asap tebal yang mengubah langit menjadi oranye.
Menteri lingkungan Wilayah Barat Laut, Shane Thompson, memperingatkan pada Rabu malam: “Tanpa hujan, api itu mungkin akan mencapai pinggiran kota pada akhir pekan.”
“Kita akan menghadapi hari-hari yang sangat sulit ke depan,” kata pemadam kebakaran setempat pada Kamis. [rd/rs]