Pertempuran antara kelompok teror ISIS dan pemberontak Taliban telah menyebabkan lebih dari 450 keluarga di provinsi Nangarhar timur mengungsi dalam beberapa hari terakhir, kata para pejabat Afghanistan kepada VOA.
Pertempuran meletus Senin ketika militan ISIS menyerang daerah-daerah di bawah kendali Taliban di distrik Sherzad dan Khogyani di provinsi Nangarhar, kata para pejabat.
Departemen Pengungsi dan Para Pengungsi yang kembali di Nangarhar mengatakan kepada VOA lebih banyak orang diperkirakan akan terlantar ketika baku tembak sengit antara kelompok-kelompok militan berlanjut di provinsi tersebut.
"Pada hari Selasa saja, 254 keluarga dari Sherzad dan Khogyani mengisi formulir untuk menerima bantuan kemanusiaan dan 159 keluarga berkumpul di luar kantor kami pada hari Rabu," kata Najibullah Qayoumi, direktur Departemen Pengungsi dan Pengungsi Yang Kembali di Nangarhar kepada VOA.
Keluarga pengungsi mengklaim perempuan dan anak-anak hidup dalam kondisi yang mengerikan dan jika organisasi kemanusiaan internasional tidak membantu penduduk distrik Sherzad dan Khogyani, situasinya akan bertambah buruk.
"ISIS dan Taliban saling bertarung, tetapi warga sipillah yang menderita. Orang-orang terpaksa melarikan diri. Ada perempuan dan anak-anak. Situasinya mencekam," kata Jawid Zaman, seorang warga setempat kepada VOA.
"Kami meminta kepada pemerintah untuk membantu rakyat sesegera mungkin," tambah Zaman.
Keluarga-keluarga pengungsi pada hari Kamis mengklaim belum menerima bantuan dari pemerintah atau organisasi bantuan. [my]