Ribuan orang, pada Minggu (26/2) berkumpul di kota-kota di seluruh Meksiko untuk memprotes upaya Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengecilkan otoritas pemilu yang independen. Menurut mereka, perombakan itu mengancam demokrasi negara tersebut, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Lopez Obrador.
Kongres Meksiko pekan lalu menyetujui perombakan besar-besaran Institut Pemilihan Nasional (INE), yang berulang kali diserang Obrador sebagai lembaga yang korup dan tidak efisien. Pengecam undang-undang, yang akan memangkas anggaran dan staf INE, berbaris di Mexico City dan kota-kota besar lain, sementara perombakan yang diperdebatkan tampaknya siap dibawa ke Mahkamah Agung.
INE dan undang-undang sebelumnya berperan penting dalam mewujudkan demokrasi pluralistik yang pada 2000 mengakhiri kekuasaan satu partai selama puluhan tahun, kata banyak analis politik. Menurut Fernando Belaunzaran, politisi oposisi yang membantu mengatur protes, perombakan itu melemahkan sistem pemilu dan meningkatkan risiko perselisihan pada pemilu 2024 untuk memilih pengganti Lopez Obrador.
Presiden Meksiko hanya boleh menjabat selama enam tahun.
Lopez Obrador, 69, menuduh dia telah dua kali dicurangi dari kursi kepresidenan sebelum akhirnya menang telak dalam pemilu 2018. Menurutnya, INE terlalu mahal dan bias untuk mendukung lawan-lawannya. INE menyangkal tuduhan tersebut. [ka/jm]