Qatar telah mengosongkan beberapa blok apartemen yang menampung ribuan pekerja asing di area yang sama di ibu kota, Doha, di mana para fans sepak bola akan tinggal selama Piala Dunia, kata para pekerja yang diusir kepada Reuters.
Mereka mengatakan belasan bangunan telah dikosongkan dan ditutup oleh pihak berwenang. Akibatnya para pekerja asing yang kebanyakan dari Asia dan Afrika, terpaksa mengungsi. Sebagian bahkan terpaksa tidur di aspal di luar salah satu bekas tempat tinggal mereka.
Perkembangan itu terjadi kurang dari empat minggu sebelum dimulainya turnamen sepak bola global pada 20 November. Qatar mendapat sorotan internasional mengenai perlakuannya terhadap para pekerja asing dan Undang-undang sosialnya yang sangat ketat.
Di sebuah gedung yang kata warga menampung 1.200 orang di distrik Al Mansoura, Doha, pihak berwenang memberitahu para warga sekitar pukul 8 malam pada Rabu (26/10) bahwa mereka hanya punya waktu dua jam untuk pergi.
Para pejabat kota kembali sekitar pukul 10.30 malam waktu setempat, memaksa semua orang keluar dan mengunci gerbang, kata mereka. Sejumlah orang tak sempat pulang tepat waktu untuk mengambil harta benda mereka.
"Kami tak tahu harus kemana," kata seorang pria kepada Reuters keesokan harinya ketika ia bersiap untuk tidur di luar untuk malam kedua dengan sekitar 10 laki-laki lainnya. Sebagian dari mereka bertelanjang dada di tengah cuaca yang panas dan lembab di negara Teluk Arab itu.
Ia dan kebanyakan pekerja lain yang berbicara kepada Reuters, menolak memberikan nama atau informasi pribadi lain karena takut mendapat balasan dari pihak berwenang atau bos mereka.
Seorang pejabat pemerintah Qatar mengatakan pengusiran itu tidak terkait dengan Piala Dunia dan "sejalan dengan rencana komprehensif jangka panjang untuk mengatur ulang area Doha."
"Semua sudah dirumahkan di akomodasi yang aman dan layak," kata pejabat itu. Ia menambahkan bahwa permintaan untuk pengosongan "telah dilakukan dengan prosedur yang tepat."
Pengawas sepak bola dunia, FIFA, tidak merepons permintaan untuk berkomentar, sementara penyelenggara Piala Dunia Qatar mengarahkan semua pertanyaan kepada pemerintah. [vm/lt]