Para demonstran hari Sabtu (16/2) menyuarakan ketidakpuasan atas rencana meningkatkan populasi dengan mengizinkan masuknya imigran.
Ribuan orang melancarkan aksi protes anti-pemerintah yang jarang terjadi di Singapura untuk menyuarakan ketidakpuasan atas rencana meningkatkan populasi dengan mengizinkan masuknya imigran.
Meskipun hari hujan, demonstran melambai-lambaikan poster dan meneriakkan slogan-slogan menentang rencana pemerintah yang menyerukan kenaikan 30 persen penduduk dari jumlah sekarang ini sekitar 5,3 juta.
Partai Aksi Rakyat yang berkuasa mengajukan usul itu dalam makalah kebijakan bulan Januari.
Pejabat-pejabat mengatakan, pertambahan penduduk dibutuhkan guna mengatasi tingkat kelahiran yang rendah dan untuk menunjang penduduk yang menua, yang disebut "tsunami perak." Imigran akan merupakan bagian besar pertambahan itu.
Menurut demonstran masuknya orang asing dapat mengikis identitas budaya Singapura. Mereka juga mengatakan masuknya imigran akan memperburuk masalah seperti peningkatan biaya perumahan dan pajak.
Meskipun hari hujan, demonstran melambai-lambaikan poster dan meneriakkan slogan-slogan menentang rencana pemerintah yang menyerukan kenaikan 30 persen penduduk dari jumlah sekarang ini sekitar 5,3 juta.
Partai Aksi Rakyat yang berkuasa mengajukan usul itu dalam makalah kebijakan bulan Januari.
Pejabat-pejabat mengatakan, pertambahan penduduk dibutuhkan guna mengatasi tingkat kelahiran yang rendah dan untuk menunjang penduduk yang menua, yang disebut "tsunami perak." Imigran akan merupakan bagian besar pertambahan itu.
Menurut demonstran masuknya orang asing dapat mengikis identitas budaya Singapura. Mereka juga mengatakan masuknya imigran akan memperburuk masalah seperti peningkatan biaya perumahan dan pajak.