Ribuan pendukung tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny mengadakan protes massa terhadap pemilu Moskow, Senin (9/9).
Ribuan pendukung yang bersorak-sorai menjawab seruan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny untuk mengadakan protes massa terhadap pemilu Moskow yang katanya dicurangi untuk memenangkan seorang sekutu Presiden Vladimir Putin.
Blogger anti-korupsi itu telah mengutuk hasil pemilihan hari Minggu, dengan mengatakan penghitungan suara mempunyai banyak pelanggaran. Dalam protes massa hari Senin (9/9), Navalny menuntut agar pemilihan babak kedua diadakan antara dia dan saingannya Sergei Sobyanin yang didukung Kremlin.
Navalny mengatakan hari Senin jelas ada pemalsuan suara dalam pemilu tersebut dan mayoritas Sobyani dijamin hanya dengan penipuan. Dalam pernyataan yang dimuat dalam blognya, pemimpin oposisi itu mengatakan ia dan timnya tidak mengakui hasil yang dimuat dalam media dan telah menyerukan akan pembicaraan dengan tim Sobyanin.
Hasil yang dikeluarkan hari Senin menunjukkan inkumben Sobyanin menang dengan perolehan sedikit lebih dari 51 persen suara, dan Navalny memperoleh 27 persen. Empat calon lain jauh di belakang. Sobyanin membutuhkan lebih dari separuh suara untuk menghindarkan pemilihan babak kedua.
Sobyanin yang didukung Kremlin diperkirakan kalangan luas akan menang. Ia adalah mantan kepala staff Presiden Vladimir Putih. Sobyanin diangkat menjadi walikota tiga tahun lalu.
Blogger anti-korupsi itu telah mengutuk hasil pemilihan hari Minggu, dengan mengatakan penghitungan suara mempunyai banyak pelanggaran. Dalam protes massa hari Senin (9/9), Navalny menuntut agar pemilihan babak kedua diadakan antara dia dan saingannya Sergei Sobyanin yang didukung Kremlin.
Navalny mengatakan hari Senin jelas ada pemalsuan suara dalam pemilu tersebut dan mayoritas Sobyani dijamin hanya dengan penipuan. Dalam pernyataan yang dimuat dalam blognya, pemimpin oposisi itu mengatakan ia dan timnya tidak mengakui hasil yang dimuat dalam media dan telah menyerukan akan pembicaraan dengan tim Sobyanin.
Hasil yang dikeluarkan hari Senin menunjukkan inkumben Sobyanin menang dengan perolehan sedikit lebih dari 51 persen suara, dan Navalny memperoleh 27 persen. Empat calon lain jauh di belakang. Sobyanin membutuhkan lebih dari separuh suara untuk menghindarkan pemilihan babak kedua.
Sobyanin yang didukung Kremlin diperkirakan kalangan luas akan menang. Ia adalah mantan kepala staff Presiden Vladimir Putih. Sobyanin diangkat menjadi walikota tiga tahun lalu.