Ribuan Warga Suriah Membanjiri Kurdistan

Orang-orang menolong warga di wilayah yang oleh aktivis dikatakan telah diserang oleh pasukan pendukung Presiden Bashar al-Assad di Aleppo (16/8).

Ribuan warga Suriah membanjiri wilayah Kurdistan Irak setelah pertempuran berminggu-minggu antara pemberontak Islamis dan Kurdi di Suriah utara.
Di Jenewa, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk urusan Pengungsi Adrian Edwards mengatakan 750 pengungsi menyeberangi jembatan di atas Sungai Tigris ke Peshkhabour di wilayah Kurdistan Irak, Kamis. Kelompok ini disusul oleh 5.000 sampai 7.000 orang.

Sebagian besar pengungsi baru itu adalah perempuan, anak-anak dan orang tua. PBB mengatakan badan-badan bantuan dan pemerintah bergegas mengirim makanan dan air ke lokasi itu.

Masuknya pengungsi dalam jumlah besar itu terjadi di tengah pertempuran sengit dalam beberapa pekan terakhir antara pasukan Kurdi Suriah dan kelompok Jabhat al-Nusra terkait al-Qaida, yang juga berjuang melawan pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Para pemimpin Kurdi di Irak dan Suriah sedang menyelidiki laporan yang belum dikonfirmasi tentang pembantaian orang Kurdi oleh al-Nusra. Kurdi Suriah berusaha untuk tidak terseret ke dalam perang sipil Suriah, dengan mengurus sendiri kota-kota mereka.

Sebelum sejumlah besar pengungsi masuk secara mendadak pada hari Kamis, perbatasan antara Suriah dan Irak utara diawasi dengan ketat. Para pejabat Kurdi mengatakan pertempuran di daerah Kurdi Suriah menandakan krisis pengungsi bagi Kurdi Irak.

Irak sudah menampung lebih dari 150.000 pengungsi Suriah, yang tinggal di lokasi-lokasi darurat.

PBB mengatakan lebih dari 1,9 juta warga Suriah telah melarikan diri dari konflik sipil negara mereka dan mendaftar sebagai pengungsi. Lebanon menampung hampir 700.000 pengungsi Suriah, Yordania dan menampung lebih dari setengah juta.