Ribuan Warga Unjuk Rasa Menentang Dekrit Presiden Mesir

Para demonstran anti Presiden Morsi melakukan unjuk rasa di Lapangan Tahrir, Kairo sambil membawa spanduk yang menyamakan Morsi sebagai diktator (27/11).

Para demonstran menuduh Presiden Morsi hendak memperoleh wewenang kediktatoran seperti Hosni Mubarak yang disingkirkan dalam pergolakan rakyat tahun 2011.
Ribuan demonstran di Lapangan Tahrir Kairo berdemo menentang Presiden Mesir Mohamed Morsi, sehari setelah Presiden Morsi memberitahu para hakim agung bahwa unsur-unsur dekrit baru yang memberinya wewenang dan otoritas lebih besar harus ditegakkan.

Di ruas-ruas jalan dekat lapangan Tahrir, polisi anti huru hara menembakkan gas air mata untuk memaksa mundur demonstran yang melempar batu. Demonstran lainnya seperti Mohamed Yousef mengatakan mereka sudah tidak bisa lagi membiarkan keadaan ini.

Wartawan VOA di Kairo Elizabeth Arrott mengatakan jumlah demonstran diperkirakan membludak secara dramatis menjelang petang hari meskipun pendukung Morsi, Ikhwanul Muslimin telah membatalkan demonstrasi balasan.

Berbagai kelompok oposisi telah menuntut pembatalan dekrit Morsi itu. Mereka menuduh Morsi hendak memperoleh wewenang kediktatoran seperti pendahulunya Hosni Mubarak yang disingkirkan dalam pergolakan rakyat tahun 2011.

Tapi Essam Al-Arian, wakil ketua Partai Kebebasan dan Keadilan yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, menepis tuduhan-tuduhan itu sebagai omong kosong.

Al-Arian mengatakan semua warga Mesir harus tetap tenang dan memahami langkah-langkah yang diambil Morsi hanya bagian dari proses suatu negara sipil modern yang demokratis secara konstitusional.