Perhatian masyarakat Amerika Serikat, Rabu ini (24/7) akan tercurah ke Washington, D.C., di mana penyidik khusus Robert Mueller akan memberi kesaksian di hadapan Kongres mengenai campur tangan Rusia pada pemilu presiden 2016 untuk mendukung kemenangan Donald Trump, dan apakah Trump sebagai presiden melanggar hukum karena berusaha mencegah penyelidikan Mueller.
Kesaksian Mueller ini akan sangat berpengaruh terhadap Trump,yang saat ini berusaha meraih masa jabatan kedua di Gedung Putih pada pemilu 2020.
Trump mengatakan, ia tidak berniat menonton sidang dengar keterangan Mueller yang akan berlangsung lima jam dan ditayangkan secara nasional melalui televisi. Seandainya pun menonton, kata Trump, ia kemungkinan hanya menyaksikan sedikit penggalan tayangannya. Trump bersikeras mengatakan, kesaksian Mueller itu sebagai pertunjukkan yang membuang-buang waktu dan bahwa ia telah dibebaskan dari tuduhan berkolusi dengan Rusia atau mencampuri penyelidikan Mueller.
BACA JUGA: Trump Kritik Rencana Mueller Beri Kesaksian di Kongres ASMueller hari ini akan memberi kesaksian di hadapan Komisi Hukum dan Komisi Intelijen DPR. Sidang itu sangat penting bagi fraksi Demokrat di DPR, yang sepertiga dari mereka menyerukan pemakzulan Trump atau memulai penyelidikan pemakzulan Trump. Para legislator ini menuduh presiden telah melakukan kejahatan dan tindakan keliru yang memungkinkannya dimakzulkan karena berusaha menghalang-halangi penyelidikan Mueller yang berlangsung 22 bulan.
Mueler sebelumnya mengatakan, laporan hasil penyelidikannya adalah kesaksiannya, sehingga tidak jelas berapa banyak informasi baru yang akan terungkap dalam sidang dengar keterangan Rabu. Senin lalu, Departemen Kehakiman mengirim Mueller sebuah surat yang isinya menegaskan agar Mueller tidak mengeluarkan pernyataan di luar versi publik laporan itu, dan tidak membicarakan perilaku pihak-pihak ketiga yang tidak dikenai tuduhan.
Meski demikian para legislator bisa bertanya kepada Mueller mengapa ia tidak meminta secara hukum kesaksian Trump dalam bentuk tatap muka, padahal Trump telah berulangkali mengatakan bersedia memberi kesaksian langsung. Trump memberi jawaban secara tertulis pertanyaan-pertanyaanmengenai kampanyenya, namun menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pelanggaran yang dituduhkan terhadap dirinya.
Trump mengklaim sebagai orang yang memiliki daya ingat yang hebat, namun dari 65 pertanyaan tertulis yang diajukan terhadapnya, Trump mengatakan lebih dari 30 kali bahwa ia tidak mengingatnya. [ab/uh]