Robot humanoid yang dikendalikan dari jarak jauh suatu saat dapat membantu penegakan hukum dan menjinakkan bom.
WASHINGTON —
Robo Sally adalah robot humanoid yang dikendalikan dari jarak jauh dan suatu saat mungkin dapat membantu petugas penegak hukum dan teknisi darurat untuk menjinakkan bom, berpatroli di wilayah yang luas dan menjaga keamanan. Robot ini dirancang oleh para peneliti di Laboratorium Fisika Terapan (APL) di John Hopkins University, di luar Washington, D.C.
Robo Sally merupakan mesin yang ditempeli bentuk manusia, sehingga terlihat seperti sentaurus (kuda berkepala manusia) modern. Robot ini dapat bergerak dalam ruang sempit, memanjat, mengamati obyek secara dekat dan bahkan memanipulasi mereka dengan tangan menyerupai manusia.
Namun Robo Sally awalnya tidak dirancang untuk tugas-tugas penjagaan.
Mike McLaughlin, kepala penyelidik pada Program Prostetik APL, mengatakan, "Tujuan program ini adalah mengembangkan tangan-tangan prostetik yang memiliki semua kemampuan dari tangan manusia, dan kita dapat melakukan semua gerakan-gerakan kompleks yang dapat dilakukan dengan tangan sebenarnya, dengan robot tersebut. Kami memiliki ide bahwa dengan tangan-tangan prostetik ini, robot dapat dikirimkan ke situasi-situasi yang berbahaya."
Tugas itu cukup kompleks. McLaughlin mengatakan alat itu tidak hanya harus memiliki banyak motor kecil untuk meniru fleksibilitas tangan manusia, namun juga memerlukan kekuatan seperti manusia. Kesulitan terutama ada pada ibu jari karena memungkinkan memegang obyek. Dan semuanya harus muat pada ruang seukuran tangan.
Masalah berikutnya, ujar McLaughlin, adalah memikirkan bagaimana mengendalikan tangan palsu tersebut.
“Jadi kita harus memikirkan bagaimana menghubungkan otak dan tangan ini. Kami telah melakukannya untuk pasien-pasien dengan cedera tulang belakang, dimana kami dapat menggunakan pikiran pasien untuk mengontrol tangan."
Tentu saja, untuk tugas pencarian dan penyelamatan, Robo Sally akan dioperasikan oleh pengendali jarak jauh nirkabel, melalui sarung tangan dan kacamata khusus. Kacamata tersebut memungkinkan operator untuk melihat tangan-tangan robot dan mengontrol gerakan secara halus.
McLaughlin mengatakan bahwa robot-robot seperti ini dapat digunakan dalam situasi-situasi "membosankan, kotor atau berbahaya" yang membutuhkan ketangkasan manusia.
"Seperti, misalnya, membuka pintu, memutar keran, atau masuk ke pabrik atau pembangkit listrik seperti Fukushima, yang semuanya dirancang untuk manusia. Kita harus bisa membuat kemampuan seperti manusia untuk bekerja dalam lingkungan seperti itu."
McLaughlin mengatakan teknologinya tidak siap untuk aplikasi praktis, namun ia memperkirakan ada kemajuan hebat dalam lima tahun mendatang. (VOA/George Putic)
Robo Sally merupakan mesin yang ditempeli bentuk manusia, sehingga terlihat seperti sentaurus (kuda berkepala manusia) modern. Robot ini dapat bergerak dalam ruang sempit, memanjat, mengamati obyek secara dekat dan bahkan memanipulasi mereka dengan tangan menyerupai manusia.
Namun Robo Sally awalnya tidak dirancang untuk tugas-tugas penjagaan.
Mike McLaughlin, kepala penyelidik pada Program Prostetik APL, mengatakan, "Tujuan program ini adalah mengembangkan tangan-tangan prostetik yang memiliki semua kemampuan dari tangan manusia, dan kita dapat melakukan semua gerakan-gerakan kompleks yang dapat dilakukan dengan tangan sebenarnya, dengan robot tersebut. Kami memiliki ide bahwa dengan tangan-tangan prostetik ini, robot dapat dikirimkan ke situasi-situasi yang berbahaya."
Tugas itu cukup kompleks. McLaughlin mengatakan alat itu tidak hanya harus memiliki banyak motor kecil untuk meniru fleksibilitas tangan manusia, namun juga memerlukan kekuatan seperti manusia. Kesulitan terutama ada pada ibu jari karena memungkinkan memegang obyek. Dan semuanya harus muat pada ruang seukuran tangan.
Masalah berikutnya, ujar McLaughlin, adalah memikirkan bagaimana mengendalikan tangan palsu tersebut.
“Jadi kita harus memikirkan bagaimana menghubungkan otak dan tangan ini. Kami telah melakukannya untuk pasien-pasien dengan cedera tulang belakang, dimana kami dapat menggunakan pikiran pasien untuk mengontrol tangan."
Tentu saja, untuk tugas pencarian dan penyelamatan, Robo Sally akan dioperasikan oleh pengendali jarak jauh nirkabel, melalui sarung tangan dan kacamata khusus. Kacamata tersebut memungkinkan operator untuk melihat tangan-tangan robot dan mengontrol gerakan secara halus.
McLaughlin mengatakan bahwa robot-robot seperti ini dapat digunakan dalam situasi-situasi "membosankan, kotor atau berbahaya" yang membutuhkan ketangkasan manusia.
"Seperti, misalnya, membuka pintu, memutar keran, atau masuk ke pabrik atau pembangkit listrik seperti Fukushima, yang semuanya dirancang untuk manusia. Kita harus bisa membuat kemampuan seperti manusia untuk bekerja dalam lingkungan seperti itu."
McLaughlin mengatakan teknologinya tidak siap untuk aplikasi praktis, namun ia memperkirakan ada kemajuan hebat dalam lima tahun mendatang. (VOA/George Putic)