Roger Stone, Penasihat Kampanye Trump, Ditangkap

Roger Stone, penasihat kampanye Presiden Amerika Donald Trump, memberikan sambutan pada konferensi "American Priority" di Washington, D.C., 6 Desember 2018. (Foto: dok).

Roger Stone, seorang penasihat kampanye Presiden Amerika Donald Trump, telah ditangkap atas beberapa tuduhan kriminal, yang bersumber dari investigasi penyidik khusus mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan nasional Amerika tahun 2016.

Para agen federal menangkap Stone, Jumat pagi (25/1) di negara bagian Florida, setelah dewan juri federal menetapkan lima dakwaan atas pernyataan palsu dan masing-masing satu dakwaan mengenai menghalangi proses penyidikan dan mengganggu para saksi.

Gedung Putih, Jumat pagi (25/1) menyatakan bahwa dakwaan terhadap Stone tidak ada kaitannya dengan Trump.

“Tuduhan yang diajukan terhadap Stone tidak ada hubungannya dengan presiden, tidak ada kaitannya dengan Gedung Puth,” kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, dalam suatu wawancara dengan CNN. “Presiden tidak melakukan kekeliruan apa pun.”

Menurut dakwaan itu, sebagian pernyataan palsu Stone dikemukakan kepada Komite Intelijen DPR Amerika, terkait interaksi Stone dengan WikiLeaks dan peretasan email pada pemilihan presiden 2016.

Stone dijadwalkan hadir di pengadilan federal di Fort Lauderdale, Florida, Jumat. Ia telah membantah melakukan pelanggaran.

Stone menghadapi penyelidikan karena selama kampanye pemilu menyiratkan bahwa ia memiliki informasi dari orang dalam mengenai data yang diperoleh para peretas yang dapat mempermalukan kubu Demokrat, termasuk pesaing Trump untuk menduduki kursi kepresidenan, Hillary Clinton. Dalam dakwaan, para jaksa Amerika menuduh Stone mengirim dan menerima banyak email serta SMS di mana ia membahas “Organisasi 1, ketuanya, dan kepemilikan organisasi itu atas email-email yang diretas.”

Organisasi 1 tidak diungkapkan dalam dokumen pengadilan tetapi ini sesuai dengan deskripsi WikiLeaks, situs di internet yang didedikasikan untuk menerbitkan informasi rahasia yang diberikan oleh sumber-sumber anonim.

Dakwaan ini tidak menuduh Stone berkoordinasi dengan Rusia dalam campur tangannya dalam pemilu. Tetapi Jaksa Penyidik Khusus Robert Mueller telah mengatakan bahwa email-email itu, milik ketua tim kampanye Clinton, John Podesta, telah diretas oleh para petugas intelijen Rusia. [uh]