Sebuah roket yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan swasta China, LandSpace Technology, pada Sabtu (9/12) meluncurkan tiga satelit ke orbit. Ini menjadi langkah penting dalam menguji kesiapan roket LandScape yang menggunakan metana dan oksigen cair untuk memasuki fase peluncuran komersial.
Keberhasilan tersebut dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap metana sebagai bahan bakar roket potensial. Penggunaan metana dianggap dapat membantu memangkas biaya. Selain itu roket yang terpakaim dapat digunakan kembali dengan cara yang lebih bersih dan efisien.
Beberapa perusahaan rintisan roket swasta China telah menggelar uji coba dan peluncuran komersial, mempersiapkan produk mereka untuk permintaan yang terus meningkat di industri luar angkasa komersial domestik. Persaingan semakin ketat karena adanya ambisi membentuk kelompok satelit yang terorganisasi sebagai alternatif terhadap proyek Starlink milik Elon Musk.
Zhuque-2 Y-3 diluncurkan pada pukul 07.39 waktu setempat dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di wilayah Mongolia Dalam China. Zhuque-2 Y-3 menjadi roket uji LandSpace ketiga untuk Zhuque-2, dan yang pertama berhasil membawa satelit.
Upaya kedua, tanpa satelit sungguhan, pada Juli menjadikan LandSpace sebagai perusahaan pertama di dunia yang meluncurkan roket oksigen metana-cair, mengungguli pesaingnya di AS termasuk SpaceX milik Musk dan Blue Origin milik Jeff Bezos.
Kedua peluncuran tersebut menunjukkan Zhuque-2 cukup andal untuk peluncuran komersial, kata LandSpace dalam sebuah pernyataan. [ah/ft]