Romney Berduka Atas Tewasnya Warga Amerika di Libya

Kandidat presiden Partai Republik, Mitt Romney, berkampanye di Fairfax, Virginia. (Foto: AP)

Menyusul kecaman yang dianggap tak pantas atas cara Obama menangani kerusuhan di Timur Tengah, Romney nyatakan berduka atas peristiwa Libya.
Calon presiden Amerika dari Partai Republik Mitt Romney berkampanye Kamis (13/9) dengan mengenang empat warga Amerika yang tewas dalam serangan terhadap konsulat Amerika pekan ini di Libya, tetapi tidak mengulangi kecaman sebelumnya terhadap cara presiden menangani kerusuhan di Timur Tengah.

Romney mengatakan kepada para pendukungnya di negara bagian Virginia bahwa seluruh rakyat Amerika berkabung atas kematian Duta Besar Amerika J. Christopher Stevens dan tiga pejabat lainnya. Mereka tewas Selasa setelah sejumlah orang yang diduga militan menyerbu konsulat Amerika di Benghazi.

Para pengunjuk rasa juga menyerbu kedutaan besar Amerika di Kairo. Para demonstran menyatakan kemarahan atas video buatan Amerika dimana Muslim merasa film itu menghina Nabi Muhammad.

Romney mengeluarkan pernyataan Selasa malam menuduh Presiden Barack Obama meminta maaf atas film itu. Romney merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Amerika di Kairo pada hari sebelumnya yang mengecam video itu. Pernyataan itu dikeluarkan sebelum demonstran menyerbu kedubes di Kairo, dan jauh sebelum dunia mengetahui bahwa Duta Besar Stevens dan tiga pejabat Amerika tewas di Libya.

Dalam konferensi pers Rabu sore, Romney mengatakan "tidak pernah terlalu dini untuk mengecam serangan terhadap Amerika dan mempertahankan nilai-nilai Amerika."

Sementara itu Obama mengatakan dalam wawancara dengan CBS News bahwa respon penantangnya menunjukkan "kecenderungan tembak dulu dan bidik kemudian."

Presiden mengatakan pernyataan Romney mengenai serangan terhadap dua pos diplomatik Amerika di Timur Tengah itu menunjukkan kurangnya penilaian yang baik.