Kandidat presiden dari Partai Republik Mitt Romney menyapu bersih semua delegasi yang diperebutkan di negara bagian Arkansas dan Kentucky, Selasa (22/5).
Hari Selasa waktu Amerika berlangsung pemilihan pendahuluan baik untuk Partai Republik maupun Partai Demokrat di negara bagian Arkansas dan Kentucky, di mana kandidat presiden dari Partai Republik Mitt Romney menyapu bersih semua delegasi yang diperebutkan, sementara Presiden Barack Obama, walaupun secara substansial tidak mempengaruhi pencalonannya kembali, secara mengejutkan mendapat tantangan di kedua negara bagian itu.
Presiden Barack Obama menghadapi tantangan yang mengejutkan dalam pemilihan pendahuluan di dua negara bagian Selatan hari Selasa, meskipun hasilnya tidak akan menjadi ancaman terhadap statusnya sebagai calon Partai Demokrat. Di kedua negara bagian itu, Arkansas dan Kentucky, pemilih diperkirakan akan secara mantap dikuasai Partai Republik dalam pemilu November mendatang.
Dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di Arkansas, Obama memperoleh 58 persen suara, sementara penantangnya, John Wolfe, seorang pengacara menggaet 42 persen suara. Di negara bagian Selatan lainnya, Kentucky, Obama bernasib serupa, di mana 58 persen pemilih Demokrat memberikan suara mereka kepadanya, sementara 42 persen memilih “uncommitted,” yakni tidak terikat atau bersikap netral.
Hasil pemilihan pendahuluan di kedua negara bagian itu tentu tidak mempengaruhi pencalonan kembali Presiden Obama untuk merebut masa jabatan keduanya, karena dia telah memiliki jumlah delegasi yang menjadi prasyarat pencalonan kembali dirinya dalam Konvensi Partai Demokrat mendatang. Namun, hasil itu setidaknya menunjukkan dukungan “suam-suam kuku” pemilih Demokrat terhadap Obama.
Dalam retrospeksi, pemilih di kedua negara bagian itu memang tidak menjadi pendukung kuat Obama. Dalam pemilu 2008, dengan selisih besar suara mereka diberikan kepada calon Partai Republik, John McCain. Dalam pemilihan pendahuluan di kedua negara bagian itu tahun 2008 juga, Obama kalah dengan selisih besar dari Hillary Clinton.
Di pihak Partai Republik, Mitt Romney menyapu bersih semua delegasi dalam pemilihan pendahuluan di Arkansas dan Kentucky, sehingga membuatnya hampir pasti memenangkan pencalonan partai.
Dia hanya perlu menang di satu negara bagian lagi untuk memastikan meraih nominasi partai Republik. Karena semua saingannya telah keluar dari arena kontes, mantan gubernur negara bagian Massachussetts itu hampir bisa dipastikan akan mendapat kemenangan itu dalam pemilihan pendahuluan di Texas.
Romney memenangkan seluruh 75 delegasi yang diperebutkan hari Selasa sehingga dia sekarang mengantongi 1.067 delegasi – hanya kurang 77 delegasi untuk mencapai angka “keramat” 1.144 yang diperlukan untuk nominasi. Sebanyak 152 delegasi akan diperebutkan dalam pemilihan pendahuluan di Texas pada hari Selasa depan.
Sementara itu menurut jajak pendapat Universitas Quinnipiac, Mitt Romney unggul 47-41 persen atas Presiden Barack Obama di negara bagian Florida, di mana 63 persen pemilih mengatakan dukungan presiden pada perkawinan sesama jenis tidak akan mempengaruhi pilihan mereka. Sebanyak 11 sampai 25 persen pemilih, termasuk pemilih independen, mengatakan dukungan presiden itu membuat mereka cenderung tidak akan memilihnya.
Keunggulan Romney dalam jajak pendapat itu meningkat sedikit dibandingkan hasil hampir imbang 44-43 persen untuk Romney awal Mei lalu, dan 49-42 persen untuk keunggulan Obama dalam jajak pendapat akhir Maret lalu. Menurut hasil jajak pendapat lembaga independen itu, 52 persen lawan 42 persen pemilih terdaftar di Florida mengatakan Presiden Obama tidak layak mendapat masa jabatan kedua di Gedung Putih, dan 52 persen lawan 44 persen juga mengatakan tidak setuju dengan kinerja Obama.
Di arena kampanye, hari Rabu, Presiden Obama memberikan pidato dalam upacara wisuda taruna Akademi Angkatan Udara Amerika di Colorado Springs, Colorado. Dia memanfaatkan hak istimewanya sebagai presiden, dengan berkampanye dan menggalang dana di berbagai tempat dalam kunjungan di negara bagian itu.
Hari Selasa Presiden Obama kembali menyindir Mitt Romney dengan mengatakan untuk menjadi presiden tidak cukup hanya berbekal pengalaman sebagai pengusaha.
“Jika argumen utama Anda untuk menumbuhkan perekonomian adalah ‘saya tahu bagaimana membuat keuntungan yang banyak bagi investor’ maka Anda tidak mengerti tugas presiden. Tugas saya adalah memperhitungkan kepentingan semua orang, bukan hanya sebagian orang,” kata Presiden Obama.
Sementara pada hari Rabu, Mitt Romney mengungkapkan rencananya dalam bidang pendidikan, yang meliputi rencana memperluas pilihan sekolah dengan memberikan dana federal kepada siswa berpenghasilan rendah untuk belajar di sekolah pilihan mereka. Berpidato dalam Konferensi Ekonomi Tahunan Koalisi Latino, dia mengatakan:
“Saya akan terus terang. Saya tidak menyukai arah pendidikan Amerika sekarang, dan sebagai presiden, saya akan berbuat sekuat tenaga untuk mengembalikan arah pendidikan ke jalur yang benar bagi anak-anak di negeri besar ini,” ujar Mitt Romney.
Baik kubu Presiden Obama maupun kubu Mitt Romney saling menyerang dengan iklan-iklan radio dan televisi. Iklan-iklan itu dirancang dan didanai oleh komite aksi super yang dikenal sebagai Super PAC kedua partai yang juga menjadi motor penggalangan dana kampanye.
Presiden Barack Obama menghadapi tantangan yang mengejutkan dalam pemilihan pendahuluan di dua negara bagian Selatan hari Selasa, meskipun hasilnya tidak akan menjadi ancaman terhadap statusnya sebagai calon Partai Demokrat. Di kedua negara bagian itu, Arkansas dan Kentucky, pemilih diperkirakan akan secara mantap dikuasai Partai Republik dalam pemilu November mendatang.
Dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di Arkansas, Obama memperoleh 58 persen suara, sementara penantangnya, John Wolfe, seorang pengacara menggaet 42 persen suara. Di negara bagian Selatan lainnya, Kentucky, Obama bernasib serupa, di mana 58 persen pemilih Demokrat memberikan suara mereka kepadanya, sementara 42 persen memilih “uncommitted,” yakni tidak terikat atau bersikap netral.
Hasil pemilihan pendahuluan di kedua negara bagian itu tentu tidak mempengaruhi pencalonan kembali Presiden Obama untuk merebut masa jabatan keduanya, karena dia telah memiliki jumlah delegasi yang menjadi prasyarat pencalonan kembali dirinya dalam Konvensi Partai Demokrat mendatang. Namun, hasil itu setidaknya menunjukkan dukungan “suam-suam kuku” pemilih Demokrat terhadap Obama.
Dalam retrospeksi, pemilih di kedua negara bagian itu memang tidak menjadi pendukung kuat Obama. Dalam pemilu 2008, dengan selisih besar suara mereka diberikan kepada calon Partai Republik, John McCain. Dalam pemilihan pendahuluan di kedua negara bagian itu tahun 2008 juga, Obama kalah dengan selisih besar dari Hillary Clinton.
Dia hanya perlu menang di satu negara bagian lagi untuk memastikan meraih nominasi partai Republik. Karena semua saingannya telah keluar dari arena kontes, mantan gubernur negara bagian Massachussetts itu hampir bisa dipastikan akan mendapat kemenangan itu dalam pemilihan pendahuluan di Texas.
Romney memenangkan seluruh 75 delegasi yang diperebutkan hari Selasa sehingga dia sekarang mengantongi 1.067 delegasi – hanya kurang 77 delegasi untuk mencapai angka “keramat” 1.144 yang diperlukan untuk nominasi. Sebanyak 152 delegasi akan diperebutkan dalam pemilihan pendahuluan di Texas pada hari Selasa depan.
Sementara itu menurut jajak pendapat Universitas Quinnipiac, Mitt Romney unggul 47-41 persen atas Presiden Barack Obama di negara bagian Florida, di mana 63 persen pemilih mengatakan dukungan presiden pada perkawinan sesama jenis tidak akan mempengaruhi pilihan mereka. Sebanyak 11 sampai 25 persen pemilih, termasuk pemilih independen, mengatakan dukungan presiden itu membuat mereka cenderung tidak akan memilihnya.
Keunggulan Romney dalam jajak pendapat itu meningkat sedikit dibandingkan hasil hampir imbang 44-43 persen untuk Romney awal Mei lalu, dan 49-42 persen untuk keunggulan Obama dalam jajak pendapat akhir Maret lalu. Menurut hasil jajak pendapat lembaga independen itu, 52 persen lawan 42 persen pemilih terdaftar di Florida mengatakan Presiden Obama tidak layak mendapat masa jabatan kedua di Gedung Putih, dan 52 persen lawan 44 persen juga mengatakan tidak setuju dengan kinerja Obama.
Di arena kampanye, hari Rabu, Presiden Obama memberikan pidato dalam upacara wisuda taruna Akademi Angkatan Udara Amerika di Colorado Springs, Colorado. Dia memanfaatkan hak istimewanya sebagai presiden, dengan berkampanye dan menggalang dana di berbagai tempat dalam kunjungan di negara bagian itu.
“Jika argumen utama Anda untuk menumbuhkan perekonomian adalah ‘saya tahu bagaimana membuat keuntungan yang banyak bagi investor’ maka Anda tidak mengerti tugas presiden. Tugas saya adalah memperhitungkan kepentingan semua orang, bukan hanya sebagian orang,” kata Presiden Obama.
Sementara pada hari Rabu, Mitt Romney mengungkapkan rencananya dalam bidang pendidikan, yang meliputi rencana memperluas pilihan sekolah dengan memberikan dana federal kepada siswa berpenghasilan rendah untuk belajar di sekolah pilihan mereka. Berpidato dalam Konferensi Ekonomi Tahunan Koalisi Latino, dia mengatakan:
“Saya akan terus terang. Saya tidak menyukai arah pendidikan Amerika sekarang, dan sebagai presiden, saya akan berbuat sekuat tenaga untuk mengembalikan arah pendidikan ke jalur yang benar bagi anak-anak di negeri besar ini,” ujar Mitt Romney.
Baik kubu Presiden Obama maupun kubu Mitt Romney saling menyerang dengan iklan-iklan radio dan televisi. Iklan-iklan itu dirancang dan didanai oleh komite aksi super yang dikenal sebagai Super PAC kedua partai yang juga menjadi motor penggalangan dana kampanye.