Romney Menang Lagi di 3 Negara Bagian

  • Leonard Triyono
Saat ini Mitt Romney telah memperoleh lebih dari 900 delegasi, mendekati angka 1.144 delegasi yang disyaratkan untuk menjadi calon Presiden AS.
Kandidat presiden dari Partai Republik Mitt Romney meraih semua delegasi dalam pemilihan pendahuluan di tiga negara bagian hari Selasa dan semakin dekat untuk dinobatkan sebagai yang akan menghadapi Presiden Barack Obama dalam pemilu November mendatang. Selengkapnya ikuti bersama Leonard Triyono dalam acara Pemilihan Presiden Amerika tahun 2012.

Dengan kemenangan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik hari Selasa di Indiana, North Carolina, dan West Virginia, kandidat presiden Partai Republik Mitt Romney kini telah mengantongi 900 delegasi. Mantan gubernur negara bagian Massachusetts itu masih memerlukan tambahan 244 untuk mengunci nominasi partainya dan menghadapi presiden yang kini dijabat oleh seorang Demokrat.

Di negara bagian Indiana, di mana diperebutkan 46 delegasi, Mitt Romney memenangkan 64 persen suara pemilih, dan kandidat lain Partai Republik yang masih bertahan, anggota DPR dari negara bagian Texas Ron Paul, menggaet 15 persen suara pemilih. Sementara itu, mantan Senator Amerika dari Pennsylvania Rick Santorum, kandidat yang telah mengundurkan diri bulan lalu masih memperoleh 14 persen suara.

Di negara bagian North Carolina, di mana diperebutkan 55 delegasi, hasil penghitungan suara pemilihan pendahuluan menunjukkan Mitt Romney memenangkan 66 persen suara, dan satu-satunya penantang, Ron Paul, memperoleh 11 persen. Rick Santorum, yang secara resmi memberikan dukungan kepada Mitt Romney Senin malam lalu, masih mendapat dukungan dari 10 persen pemilih Partai Republik.

Di negara bagian West Virginia, Mitt Romney menyapu bersih delegasi dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik hari Selasa dengan memenangkan 71 persen suara dibanding 10 persen suara yang diperoleh satu-satunya saingan yang masih aktif berkampanye, Ron Paul. Sementara kandidat yang telah secara resmi mengundurkan diri, Rick Santorum, masih memperoleh dukungan 12 persen suara pemilih Republik di negara bagian bergunung-gunung itu.

Kandidat Presiden Partai Republik, Mitt Romney berpidato di Lansing Community College di Lansing, Michigan (8/5).

Walaupun Mitt Romney belum secara resmi ditetapkan menjadi calon Partai Republik, ia telah mulai melancarkan serangan politik terhadap Presiden Obama. Berbicara di televisi Fox News, Romney mengecam posisi Presiden Obama seputar isu-isu perempuan dan kebijakan luar negeri. Dia juga melukiskan Presiden Obama sebagai presiden dengan dana kampanye yang besar.

Dalam pidato menyambut kemenangan di ketiga negara bagian tersebut Mitt Romney kembali mengecam Presiden Obama yang dikatakan tidak mampu memenuhi janjinya membawa perubahan dan harapan bagi rakyat Amerika.

''Ini bukan yang kita harapkan dari Presiden Obama. Dia menjanjikan perubahan dan harapan, dan mengatakan kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan bersama. Tapi retorika ini tidak sesuai dengan realitas, dan realitas menang. Kepemimpinannya selama empat tahun merupakan kekecewaan bagi kita semua, dan telah menjadi bencana bagi banyak orang,” ujar Romney.

Di pihak Partai Demokrat, hari Selasa Presiden Obama minta Kongres agar mempercepat proses pengesahan RUU yang katanya akan meningkatkan perekonomian, seperti membantu veteran mencari pekerjaan, membantu pemilik rumah mendapat suku bunga KPR yang lebih rendah, dan memperpanjang masa berlakunya pemberian potongan pajak bagi produsen energi alternatif dan usaha kecil yang menciptakan lapangan kerja.

Berbicara di sebuah universitas di kota Albany, New York, Presiden Obama mengatakan bahwa berbagai kemajuan tercapai, termasuk penciptaan ratusan ribu lapangan pekerjaan setiap bulan dalam beberapa bulan terakhir.

Kepada khalayak yang menghadiri pidatonya Presiden Obama mengatakan, “Setiap orang tahu kita perlu berbuat lebih banyak. Untuk itu, kita membutuhkan lebih banyak tindakan dari Kongres. Demokrat dan Republik harus bekerja sama."

Para pendukung Ron Paul berharap ia tetap maju sebagai Capres dalam pemilu November mendatang.

Sementara itu, satu-satunya saingan Mitt Romney yang masih bertahan, Ron Paul, tertinggal jauh di belakang. Kandidat yang dikenal condong ke libertarian, yakni paham politik yang menekankan kebebasan individu maksimum dan kekuasaan pemerintah yang minimum, sejauh ini mengumpulkan 93 delegasi. Secara kasat mata, Ron Paul tentu tidak akan bisa mengejar Mitt Romney.

Namun, menurut jajak pendapat, pendukung anggota DPR Amerika dari Texas ini dan 31 persen responden yang kemungkinan akan memberikan suara dalam pemilu menginginkan Ron Paul tetap ikut bersaing dalam perebutan tiket ke Gedung Putih melalui partai ketiga. Dalam survey yang diadakan oleh Rasmussen polling tersebut, warga Partai Demokrat, bukan Partai Republik, justru menginginkan Ron Paul tetap bersaing dalam pemilu karena dengan demikian suara Partai Republik akan terbagi, dan keadaan itu, betapapun kecilnya, akan menguntungkan Partai Demokrat.

Selain itu, para pakar mengatakan para pendukung Ron Paul, paling tidak, akan menimbulkan masalah dalam konvensi nasional di Tampa, Florida, seandainya mereka diabaikan. Mereka ingin kandidat mereka diberi peran penting, misalnya kesempatan berpidato dan mengedepankan program partai tentang pemerintahan yang terbatas, dalam hajatan besar Partai Republik bulan Agustus itu.