Kantor Berita IRNA melaporkan Presiden Iran, Senin (3/2/2020), mengatakan Teheran akan mempertimbangkan kembali akses untuk inspektur PBB kalau negara itu dikonfrontasi dengan “sebuah situasi baru.”
Pernyataan Hassan Rouhani datang selama berlangsung pertemuan dengan Josep Borrell, kepala urusan luar negeri Uni Eropa, yang melawat ke Iran untuk pertama kalinya sejak menjabat.
Lawatan ini merupakan langkah terbaru oleh Uni Eropa untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan-kekuatan dunia. Persetujuan itu berada pada posisi yang genting, dan satu-satunya yang memungkinkan inspeksi internasional ke lokasi nuklir Iran, dan kini terancam.
“Tren pemeriksaan yang dilakukan sampai hari ini masih akan diteruskan, kecuali kalau kami dihadapkan pada sebuah situasi baru,” demikian Rouhani seperti dikutip oleh IRNA.
Ketegangan antara Iran dan AS terus meningkat sejak Presiden Donald Trump menarik AS dari persetujuan nuklir itu serta memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran pada 2018. Teheran menanggapi dengan secara bertahap menarik komitmennya pada persetujuan itu dan berharap bisa menekan Eropa agar menemukan sebuah cara untuk Teheran menjual minyak mentahnya di luar negeri meskipun ada sanksi Amerika itu.
Rouhani mengatakan, Iran siap untuk berhubungan dengan Eropa. “Kapan saja pihak lainnya sepenuhnya melaksanakan komitmennya, Iran akan kembali melaksanakan komitmennya,” kata Rouhani. [jm/pp]