Banjir menggenangi rumah 85.000 orang di sekitar Sydney, Rabu (6/7), sementara sungai-sungai mulai surut dan hujan lebat kini mengguyur bagian utara kota terbesar di Australia itu.
Sementara hujan mereda secara umum di berbagai penjuru Sydney, beberapa saluran air termasuk sistem sungai Hawkesbury-Nepean di pinggiran utara dan barat Sydney tetap berada pada tingkat banjir besar, kata Menteri Penanggulangan Keadaan Darurat Steph Cooke.
Para petugas kedaan darurat mengetuk rumah-rumah warga di kota Singleton dan kota Muswellbrook di Hunter Valley, sebelah utara Sydney, dan memerintahkan mereka untuk mengungsi, katanya. ''Bagi banyak orang, ini adalah malam meresahkan,'' kata Cooke.
Perintah evakuasi dan peringatan resmi untuk bersiap meninggalkan rumah diberikan kepada 85.000 orang pada Rabu, naik dari 50.000 pada Selasa (6/7), kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales Dominic Perrottet. Pada hari kelima keadaan darurat banjir, Perrottet memperingatkan bahwa rumah-rumah yang masih kering selama banjir sebelumnya dapat terendam air pekan ini.
Pendanaan federal akan tersedia untuk para korban banjir mulai Kamis, kurang dari dua hari setelah keadaan bencana dideklarasikan di 23 wilayah pemerintah daerah, kata Perdana Menteri Anthony Albanese. ''Ini, saya yakin, pembayaran tercepat yang pernah disetujui,'' katanya.
Albanese mengatakan peristiwa banjir besar keempat di Sydney dan sekitarnya sejak Maret tahun lalu, setelah kebakaran hutan yang menghancurkan di wilayah yang sama selama musim panas di Belahan Bumi Selatan pada 2019 dan 2020, adalah bukti perlunya tindakan iklim. ''Kami sedang mencari solusi jangka panjang. Pemerintah saya telah mengubah posisi Australia tentang perubahan iklim sejak hari pertama,'' katanya.
Partai Buruh Albanese meraih kemenangan pada pemilihan Mei lalu dengan janji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Australia sebesar 43 persen di bawah tingkat 2005 pada akhir dekade ini. Pemerintah konservatif sebelumnya hanya menjanjikan pengurangan antara 26 persen dan 28 persen. [ab/ka]