Rumah Perdamaian di Afrika Selatan
Penghuni Ikhaya Loxolo hidup dalam suasana penuh kasih sayang dan penerimaan. (VOA/Taylor)
Para pasien diajarkan untuk mengurus diri sendiri dan mandiri. (VOA/Taylor)
Perawat memperhatikan pasien bermain kartu di Ikhaya Loxolo. (VOA/Taylor)
Kompleks Ikhaya Loxolo di distrik Hobeni. (VOA/Taylor)
Tempat perawatan ini adalah rumah sederhana di wilayah yang terpencil dan miskin di Afrika Selatan. (VOA/Taylor)
Di Ikhaya Loxolo, penyandang tuna daksa mendapat kasih sayang dan materi yang tidak pernah mereka terima. (VOA/Taylor)
Tua dan muda diterima di Ikhaya Loxolo, satu-satunya fasilitas yang tersedia dalam radius ratusan kilometer bagi mereka yang menderita gangguan jiwa dan para keluarga mereka. (VOA/Taylor)
Direktur fasilitas ini, Alex Gunther, mendaftar untuk penerimaan hibah bagi para pasien dan mencatatnya dengan seksama. (VOA/Taylor)
Suami Alex, Michael, seorang petani kawakan, membantunya mengelola Ikhaya Loxolo. (VOA/Taylor)
Sesepuh masyarakat Hobeni, Mama ka Blondie, memanen tanaman bit dari kebun Ikhaya Loxolo.(VOA/Taylor)
Para pasien diberi pendidikan dasar. (VOA/Taylor)
Para pasien diajari keterampilan bercocok tanam supaya mereka dapat memberi makan diri mereka sendiri.(VOA/Taylor)