Asha, yang berusia 12 bulan, lahir dengan orang-tua asal Nepal yang mencari suaka setelah mereka tiba di Australia. Asha secara tidak sengaja terkena tumpahan air-panas di kamp tahanan di pulau terpencil Pasifik, Nauru.
Para pencari suaka yang berusaha mencapai Australia dengan kapal dikirim ke kamp-kamp tahanan di Paua Nugini dan Nauru. Mereka dihambat bermukim di Australia, walaupun mereka didapati sebagai pengungsi.
Rumah sakit anak-anak Lady Cilento mengatakan dalam pernyataan Asha “hanya akan keluar dari rumah sakit setelah lingkungan rumah yang cocok ditemukan.”
Tindakan rumah sakit itu diambil sementara pemerintah negara-negara bagian, gereja-gereja dan para aktivis meningkatkan usaha mereka untuk menghentikan pengembalian kira-kira 267 orang pengungsi ke Nauru setelah keputusan Pengadilan Tinggi. [gp]