Rusia, pada Rabu (11/1), mengatakan bahwa mereka akan mengirim pesawat luar angkasa yang kosong ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada bulan depan untuk menjemput tiga astronautnya. Kendaraan yang semula dijadwalkan membawa ketiga astronaut tersebut kembali ke ke bumi rusak akibat serangan meteorit kecil.
Badan antariksa Rusia, Roscosmos, mengumumkan hal tersebut setelah memeriksa kelayakan terbang kapsul kru Soyuz MS-22 di stasiun antariksa. Kapsul itu mengalami kebocoran cairan pendingin radiator pada Desember.
BACA JUGA: Roket Lepas Landas untuk Peluncuran Satelit Inggris PertamaPejabat Roscosmos dan NASA mengatakan pada konferensi pers bersama bahwa pesawat antariksa tanpa awak Soyuz MS-23 akan dikirim ke stasiun tersebut pada 20 Februari untuk menjemput kosmonaut Rusia, Dmitry Petelin dan Sergei Prokopyev, serta astronaut NASA, Frank Rubio, kembali ke Bumi.
"Kami tidak menyebutnya Soyuz penyelamat," kata Joel Montalbano, manajer program stasiun antariksa di Johnson Space Center NASA di Houston. "Saya menyebutnya Soyuz pengganti.
"Saat ini, para kru berada dalam kondisi yang aman di stasiun luar angkasa," tambahnya.
Pada September, MS-22 mengangkut Petelin, Prokopyev dan Rubio ke stasiun antariksa. Mereka dijadwalkan pulang dengan pesawat yang sama pada pertengahan Maret mendatang.
Namun, kapsul tersebut mulai mengalami kebocoran pada sistem pendinginnya pada 14 Desember setelah terkena sesuatu yang pihak berwenang luar langkasa Amerika Serikat dan Rusia gambarkan sebagai mikrometeorit.
BACA JUGA: Sebuah Satelit NASA akan Jatuh dari Angkasa"Semuanya mengarah kepada mikrometeorit (sebagai penyebab kebocoran tersebut)," ujar Montalbano.
Sergei Krikalev, direktur eksekutif program penerbangan manusia ke luar angkasa di Roscosmos, mengatakan "teori saat ini menunjukkan bahwa kerusakan (pada kapsul MS-22) disebabkan oleh partikel kecil yang berdiameter 1 milimeter." [ka/rs]