Dengan ketegangan militer yang tinggi antara Rusia dan Ukraina, Rusia kini meningkatkan tekanan ekonomi pada pemerintah Kyiv yang dililit hutang.
Rusia mengatakan mulai bulan depan akan mengakhiri diskon 33% untuk gas alam yang dijual ke bekas negara bagian Soviet itu.
Perusahaan minyak dan gas Rusia, Gazprom, mengatakan diskon tersebut dihentikan karena Ukraina telah gagal membayar tagihan gas alamnya dan berhutang pada Gazprom 1,5 milyar dolar lebih.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan peningkatan harga gas itu tidak ada kaitannya dengan kebuntuan di semenanjung Krimea. Putin mengatakan, Kita telah berikan pinjaman tapi mereka gagal melunasinya."
Gazprom menawarkan kepada Ukraina pinjaman 3 milyar dolar untuk menutup hutang itu. Kantor berita Perancis melaporkan Uni Eropa akan memberi Ukraina 2 milyar dolar untuk membayar tagihan gasnya sebagai bagian dari paket ekonomi yang sedang dipersiapkan untuk membantu Kyiv.
Ukraina mengatakan kehabisan dana dan membutuhkan 35 milyar dolar dalam dua tahun mendatang untuk membayar hutang-hutangnya.
Perusahaan minyak dan gas Rusia, Gazprom, mengatakan diskon tersebut dihentikan karena Ukraina telah gagal membayar tagihan gas alamnya dan berhutang pada Gazprom 1,5 milyar dolar lebih.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan peningkatan harga gas itu tidak ada kaitannya dengan kebuntuan di semenanjung Krimea. Putin mengatakan, Kita telah berikan pinjaman tapi mereka gagal melunasinya."
Gazprom menawarkan kepada Ukraina pinjaman 3 milyar dolar untuk menutup hutang itu. Kantor berita Perancis melaporkan Uni Eropa akan memberi Ukraina 2 milyar dolar untuk membayar tagihan gasnya sebagai bagian dari paket ekonomi yang sedang dipersiapkan untuk membantu Kyiv.
Ukraina mengatakan kehabisan dana dan membutuhkan 35 milyar dolar dalam dua tahun mendatang untuk membayar hutang-hutangnya.