Rusia Akhiri Siaran Radio VOA

Laman layanan VOA Bahasa Rusia.

Rusia mengatakan pemutusan ini "tidak terkait sama sekali dengan kebebasan berpendapat," namun karena VOA "tidak memiliki sesuatu yang orisinal yang disampaikan."
Menyusul peningkatan ketegangan antara pemerintah Amerika Serikat dan Rusia akibat aneksasi Rusia atas Krimea di Ukraina, Rusia telah menghentikan semua program Voice of America (VOA), sebuah langkah yang dikecam oleh Broadcasting Board of Governors (BBG), lembaga yang membawahi VOA.

Keputusan itu disampaikan dalam surat pendek berisi satu kalimat dari Dmitry Kiselev, yang mengepalai Badan Informasi Rossiya Segodnya (Russia Today), menanggapi permintaan BBG untuk memperbarui kontrak jangka panjang untuk melakukan siaran di Rusia.

"Kami tidak akan bekerjasama," ujar pernyataan tersebut.

Hal ini berarti bahwa semua program VOA, yang termasuk berita dan pelajaran Bahasa Inggris, telah berhenti ditayangkan di frekuensi lokal Moskow pada 810 AM.

"Moskow telah memilih untuk melakukan hal yang salah dan membatasi kebebasan berbicara," ujar Kepala BBG Jeff Shell. "Ini adalah nilai fundamental yang dimiliki bersama oleh banyak negara di seluruh dunia."

Shell mengatakan bahwa program Rusia, termasuk program televisi Russia Today, masih terus ditayangkan di Amerika Serikat.

"Kami mendesak Tn. Kiselev dan pihak berwenang Rusia lainnya untuk membuka gelombang udara Rusia untuk lebih banyak program kami dan program-program siaran internasional lainnya," tambah Shell.

Menurut Russia Today, Kiselev mengatakan keputusannya "tidak terkait sama sekali dengan kebebasan berpendapat," namun baik VOA maupun Radio Svoboda (Radio Free Europe/Radio Liberty untuk layanan Ukraina) "tidak memiliki sesuatu yang orisinal yang disampaikan."

"Mereka kedengarannya seperti siaran dari dunia lain, paling tidak dari sebuah dunia yang tidak eksis lagi," ujar Kiselev. "Saya menganggap stasiun-stasiun radio ini semata-mata 'spam' untuk frekuensi-frekuensi kami."

Surat Kiselev pada BBG tertanggal 21 Maret, yang bersamaan dengan hari dimana Uni Eropa membekukan aset-asetnya dan melarang ia bepergian. Uni Eropa menyebutnya "tokoh sentral propaganda pemerintah yang mendukung penempatan pasukan-pasukan Rusia di Ukraina," menurut sebuah daftar yang diterbitkan pekan lalu di Brussels.

Kiselev dalam sebuah acara televisi juga membanggakan bahwa Rusia memiliki kemampuan untuk mengubah AS menjadi "abu radioaktif."

Keputusan Rusia tidak berarti bahwa rakyat Rusia tidak memiliki akses terhadap VOA, karena mereka masih bisa mengakses laman, halaman Facebook dan Twitter, serta siaran satelit. (VOA/Cecily Hilleary)