Hubungan Rusia-AS telah memasuki tahap terdingin sejak masa Perang Dingin 25 tahun yang lalu, namun demikian suasana baru yang lebih positif sedang berkembang.
MOSKOW —
Hubungan Rusia-AS belakangan ini diwarnai ketidakharmonisan. Kremlin menuduh Washington mencampuri urusan dalam negeri mereka. Sementara itu, Washington mengatakan Rusia menginginkan adanya musuh di luar negeri untuk membangun dukungan dalam negeri. Namun hari Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan yang "positif" di Moskow dengan utusan pemerintah Obama, menurut seorang pejabat di Kremlin.
Penasihat kebijakan luar negeri Yuri Ushakov mengatakan bahwa Putin berbicara tentang perdagangan, pertahanan rudal, dan pengurangan senjata nuklir dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika, Thomas Donilon.
Para analis mengatakan pertemuan itu mengirimkan isyarat bahwa Rusia ingin beranjak dari masalah pelarangan visa yang telah memperburuk hubungan kedua negara sejak Desember.
Dmitry Suslov, profesor hubungan Amerika-Rusia di Perguruan Tinggi Ekonomi Moskow, mengatakan Rusia ingin menurunkan kontroversi seputar kematian Sergei Magnitsky, pengacara seorang investor Amerika, yang meninggal di penjara Rusia.
“Dampak negatif dari kasus Magnitsky akan memudar dalam beberapa minggu dan beberapa bulan mendatang. Nantinya, dampak negatif ini bisa diatasi setelah pertemuan pribadi kedua presiden, Putin dan Obama, kemungkinan musim panas ini,”kata Suslov.
Jumat lalu, Amerika mengeluarkan daftar 18 pejabat Rusia yang dilarang mengunjungi Amerika. Rusia tampaknya lega karena daftar itu hanya berisi nama pejabat tingkat menengah dan kurang dari 10 persen dari jumlah nama yang diinginkan oleh anggota-anggota Kongres Amerika. Namun demikian, Rusia membalas dengan mengumumkan daftar yang memuat 18 nama pejabat Amerika tingkat menengah yang dilarang mengunjungi Rusia.
Para pendukung garis keras dalam DPR Rusia menyebut daftar tersebut sebagai "pukulan keras" bagi hubungan Amerika-Rusia. Tapi mereka mungkin tidak sependapat dengan kebijakan baru Kremlin.
Hari Senin, TV pemerintah Rusia tidak menyiarkan kembali komentar-komentar garis keras yang dibuat hari Minggu oleh Juru Bicara Presiden, Dmitry Peskov. Sebaliknya, TV pemerintah menyiarkan komentar-komentar Peskov yang menyebut Presiden Putin sebagai "orang yang kompromistis."
Peskov mengatakan bahwa Presiden Rusia bisa berkompromi asalkan tidak membahayakan keamanan Rusia.
Pemerintah Rusia menunggu pertemuan Putin dengan Presiden Obama dua bulan yang akan datang dalam KTT Kelompok 8 di Irlandia Utara. Setelah itu, Rusia berharap Presiden Obama akan datang ke St Petersburg bulan September untuk menghadiri KTT Kelompok 20 dimana Putin akan menjadi tuan rumah.
Hari Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan setelah sejumlah pertemuan dengan Donilon dan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dalam beberapa hari terakhir, ia yakin Pemerintahan Obama ingin bekerjasama dengan Rusia.
Penasihat kebijakan luar negeri Yuri Ushakov mengatakan bahwa Putin berbicara tentang perdagangan, pertahanan rudal, dan pengurangan senjata nuklir dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika, Thomas Donilon.
Para analis mengatakan pertemuan itu mengirimkan isyarat bahwa Rusia ingin beranjak dari masalah pelarangan visa yang telah memperburuk hubungan kedua negara sejak Desember.
Dmitry Suslov, profesor hubungan Amerika-Rusia di Perguruan Tinggi Ekonomi Moskow, mengatakan Rusia ingin menurunkan kontroversi seputar kematian Sergei Magnitsky, pengacara seorang investor Amerika, yang meninggal di penjara Rusia.
“Dampak negatif dari kasus Magnitsky akan memudar dalam beberapa minggu dan beberapa bulan mendatang. Nantinya, dampak negatif ini bisa diatasi setelah pertemuan pribadi kedua presiden, Putin dan Obama, kemungkinan musim panas ini,”kata Suslov.
Jumat lalu, Amerika mengeluarkan daftar 18 pejabat Rusia yang dilarang mengunjungi Amerika. Rusia tampaknya lega karena daftar itu hanya berisi nama pejabat tingkat menengah dan kurang dari 10 persen dari jumlah nama yang diinginkan oleh anggota-anggota Kongres Amerika. Namun demikian, Rusia membalas dengan mengumumkan daftar yang memuat 18 nama pejabat Amerika tingkat menengah yang dilarang mengunjungi Rusia.
Para pendukung garis keras dalam DPR Rusia menyebut daftar tersebut sebagai "pukulan keras" bagi hubungan Amerika-Rusia. Tapi mereka mungkin tidak sependapat dengan kebijakan baru Kremlin.
Hari Senin, TV pemerintah Rusia tidak menyiarkan kembali komentar-komentar garis keras yang dibuat hari Minggu oleh Juru Bicara Presiden, Dmitry Peskov. Sebaliknya, TV pemerintah menyiarkan komentar-komentar Peskov yang menyebut Presiden Putin sebagai "orang yang kompromistis."
Peskov mengatakan bahwa Presiden Rusia bisa berkompromi asalkan tidak membahayakan keamanan Rusia.
Pemerintah Rusia menunggu pertemuan Putin dengan Presiden Obama dua bulan yang akan datang dalam KTT Kelompok 8 di Irlandia Utara. Setelah itu, Rusia berharap Presiden Obama akan datang ke St Petersburg bulan September untuk menghadiri KTT Kelompok 20 dimana Putin akan menjadi tuan rumah.
Hari Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan setelah sejumlah pertemuan dengan Donilon dan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dalam beberapa hari terakhir, ia yakin Pemerintahan Obama ingin bekerjasama dengan Rusia.