Tiga pemimpin Eropa hari Selasa (15/3) berkunjung ke Kyiv ketika pasukan Rusia membombardir ibu kota Ukraina itu dan kota-kota lainnya hampir tiga minggu setelah invasi Rusia ke negara tetangganya tersebut.
Tembakan Rusia menghantam ibu kota Kyiv Selasa pagi, termasuk satu yang menghantam sebuah gedung apartemen, menewaskan empat orang dan menyebabkan kebakaran yang memicu upaya penyelamatan darurat, kata para pejabat. Walikota Kyiv Vitaly Klitschko mengumumkan jam malam selama 35 jam untuk kota itu mulai Selasa malam.
BACA JUGA: Kyiv Digempur Habis-habisanPerdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan ia melawat ke Kyiv pada hari Selasa bersama dengan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dan Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa untuk mewakili Dewan Eropa dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Perdana Menteri Denys Shmyhal.
"Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengkonfirmasi dukungan yang jelas dari seluruh Uni Eropa bagi kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina," kata Fiala.
“Tujuan dari kunjungan ini juga untuk menyampaikan paket dukungan yang luas bagi Ukraina dan warga Ukraina.”
“Dalam masa yang kritis bagi dunia, sudah menjadi kewajiban kita untuk berada di mana sejarah diuji,” tulis Morawiecki di Facebook. "Karena ini bukan mengenai kita, melainkan masa depan anak-anak kita yang layak hidup di dunia yang bebas dari tirani."
Morawiecki juga mencuit di Twitter: "Di sinilah, di Kyiv yang dilanda perang, sejarah sedang dibuat. Di sinilah, kebebasan berjuang melawan tirani."
Uni Eropa mengumumkan sanksi babak baru terhadap Rusia yang mencakup larangan melakukan transaksi dengan perusahaan milik negara tertentu atau investasi baru di sektor energi Rusia, serta pembatasan perdagangan yang lebih ketat pada besi, baja, dan barang-barang mewah. [my/lt]