Para pakar dan aktivis HAM menyerukan Rusia untuk memberi jalan yang aman bagi Choe Kum Chol, seorang prajurit siber elit Korea Utara yang ditugaskan di Vladivostok. Usaha Choe untuk membelot digagalkan oleh polisi Rusia.
“Kami perlu memberi perhatian pada penyalahgunaan bagi pelarian Korea Utara dan mengimbau Rusia agar mengizinkan Choe mencari suaka,” kata Robert King, yang menjabat sebagai utusan khusus AS untuk HAM Korea Utara di bawah pemerintahan Obama.
Choe yang usia 33 tahun adalah seorang mayor di unit perang siber elit militer Pyongyang. Ia melarikan diri dari pengawal Korea Utara di Vladivostok pada Juli 2021 dan melarikan diri ke tempat yang diyakini sebagai lokasi yang aman di kota terdekat Razdolnoe.
BACA JUGA: Perundung Siber di Korea Selatan Dorong Korban Hingga Bunuh DiriSewaktu bersembunyi di kota itu, Choe bersiap untuk mencari suaka dari kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Moskow, tetapi polisi Rusia menangkapnya pada September 2021, Choe diserahkan ke konsulat Korea Utara di Vladivostok. Polisi Rusia mempunyai catatan sejarah sebagai penangkap pembelot Korea Utara atas permintaan Pyongyang.
Lahir dan dibesarkan di Pyongyang, Choe pertama kali datang ke Vladivostok pada Mei 2019 untuk bekerja di unit perang siber luar negeri Korea Utara, setelah mendapat pendidikan dan pelatihan bertahun-tahun. Markas perang siber serupa juga terdapat di Tiongkok. [ps/ah]