Rusia, hari Minggu (18/12), menggempur pusat Kherson, yang terbaru dalam rentetan serangan di wilayah tersebut. Padahal, baru bulan lalu Rusia mundur dari kota di Ukraina selatan itu.
Tiga orang terluka dalam serangan di Kherson, kata seorang pejabat Ukraina. Sedangkan gubernur wilayah itu, Yaroslav Yanushevych, mengatakan bahwa Rusia sehari sebelumnya telah melancarkan 54 serangan dengan tembakan roket, mortir dan tank di daerah Kherson, menewaskan tiga orang dan melukai enam lainnya.
Sementara itu di Rusia, Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah Belgorod, Minggu, mengatakan bahwa satu orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan Ukraina di daerah yang terletak di perbatasan utara Ukraina.
BACA JUGA: AS akan Tingkatkan Latihan Tempur Bagi Pasukan UkrainaSelama berminggu-minggu, Rusia telah menarget infrastruktur Ukraina menjelang musim dingin, mencoba melumpuhkan jalur pasokan air dan listrik untuk melemahkan semangat penduduk Ukraina.
Dalam acara "This Week" TV ABC News, Oksana Markarova, duta besar Ukraina untuk Amerika, mengatakan, "Kita lihat apa yang terjadi kalau kita tidak memiliki cukup pertahanan udara."
Ia mengatakan setengah dari jaringan energi Ukraina telah hancur oleh rudal Rusia. “Kita harus menghentikannya. Dan satu-satunya cara menghentikannya adalah dengan meningkatkan jumlah pertahanan udara di mana-mana di Ukraina,” katanya.
Pejabat-pejabat Amerika berencana mengirim rudal Patriot untuk pertahanan udara Ukraina, membantu negara itu menembak jatuh serangan udara Rusia yang masuk, tetapi belum ada pengumuman resmi. Rusia mengutuk kemungkinan tindakan Amerika itu, dan menyebutnya sebagai provokasi yang meningkatkan keterlibatan Amerika dalam konflik tersebut.
Namun begitu, kepada VOA dalam wawancara Jumat, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan, Amerika akan memberi bantuan keamanan tambahan ke Ukraina.[ka/lt]