Rusia Gunakan Pangkalan Udara Iran untuk Serang Suriah

Pesawat pembom jarak jauh Tu-22M3 milik Rusia terbang di atas wilayah Suriah yang dirahasiakan (Foto: Kementerian Pertahanan Rusia/AP).

Media pemerintah Iran mengutip kepala Dewan Keamanan Nasional negara itu, Ali Shamkhani, mengatakan Iran dan Rusia memiliki kerjasama strategis dalam memerangi terorisme di Suriah dan berbagi fasilitas mereka dalam misi itu.

Rusia, Selasa (16/8) mengatakan sejumlah pesawat tempurnya lepas landas dari sebuah pangkalan udara di Iran untuk melakukan serangan udara terhadap militan di Suriah.

Pasukan Rusia telah melakukan serangan udara mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak akhir September tahun lalu. Hari Selasa (16/8) merupakan pertama kalinya upaya itu telah diperluas di luar Suriah dengan pembom jarak jauh Rusia yang menggunakan Iran, sekutu Suriah, sebagai pangkalannya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan menarget militan ISIS serta Jabhat Fateh al-Sham, sebelumnya dikenal sebagai Front al-Nusra, di Aleppo, Deir el-Zour dan Idlib.

Media pemerintah Iran mengutip kepala Dewan Keamanan Nasional negara itu, Ali Shamkhani, yang mengatakan Iran dan Rusia memiliki kerjasama strategis dalam memerangi terorisme di Suriah dan berbagi fasilitas mereka dalam misi itu.

Rusia telah menegaskan kampanye udara difokuskan pada teroris dan bukan pemberontak yang menentang Assad, tapi telah menghadapi kecaman dari negara-negara Barat dan kelompok HAM yang mengatakan bahwa kenyataannya tidak demikian.

Konflik di Suriah berawal pada bulan Maret 2011 protes sebagai protes damai terhadap Assad dan dengan cepat berubah menjadi perang saudara yang diperkirakan oleh PBB telah menewaskan lebih dari 400.000 orang. Hampir 5 juta orang telah melarikan diri dari negara itu dan 6,6 juta lainnya mengungsi di dalam negeri, menurut data PBB. [lt]