Para pejabat mengatakan pesawat tak berawak Rusia menyerang kota pelabuhan Odesa, Ukraina selatan, pada Sabtu (10/12) dini hari. Akibatnya, listrik di kota itu padam.
"Karena besarnya kerusakan, aliran listrik untuk semua pelanggan di Odessa sudah diputus kecuali infrastruktur penting," tulis Wali Kota Odesa Gennadiy Trukhanov di Facebook.
Gubernur regional Odesa Maksym Marchenko mengatakan dua drone ditembak jatuh di atas Laut Hitam sebelum mencapai ke target mereka.
Drone yang berhasil melewatinya menyebabkan "padamnya listrik di hampir semua distrik dan permukiman di wilayah kami," tulis Marchenko di Telegram.
Antara Jumat (9/12) dan Sabtu (10/12), Kepala Staf militer Ukraina melaporkan sekitar 20 serangan udara dan lebih dari 60 serangan roket di seluruh Ukraina.
Juru bicara Kepala Staf Oleksandr Shtupun mengatakan lebih dari 20 wilayah berpenduduk ditembaki di distrik Bakhmut, tempat pertempuran paling aktif.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan situasi "tetap sangat sulit" di beberapa kota garis depan di Provinsi Donetsk dan Luhansk timur.
"Bakhmut, Soledar, Maryinka, Kreminna. Untuk waktu yang lama, tidak ada tempat tinggal yang tersisa di wilayah ini yang tidak rusak akibat peluru dan api," kata Zelenskyy dalam pidato video hariannya pada Jumat (9/12), sambil menyebutkan kota-kota yang paling parah terkena dampaknya.
Jika pasukan Rusia merebut Bakhmut, mereka dapat memotong jalur pasokan Ukraina dan membuka rute ke Kramatorsk dan Sloviansk, kubu pertahanan utama Ukraina di Donetsk, menurut The Associated Press. [vm/ft]