Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada hari Selasa (4/6) mengatakan bahwa setiap instruktur militer asal Prancis yang melatih tentara Ukraina di wilayah Ukraina akan menjadi “target yang sah” untuk serangan Rusia.
“Terlepas dari status mereka, pejabat militer atau tentara bayaran merupakan target yang sah bagi angkatan bersenjata kami,” kata Lavrov. Dia mengatakan bahwa ia mengira para instruktur Prancis “sudah berada di wilayah Ukraina.”
Pekan lalu, komandan militer tertinggi Ukraina mengatakan bahwa Ukraina sedang mempersiapkan kedatangan para pelatih tersebut dalam waktu dekat.
Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengomentari “rumor atau keputusan yang bisa dilakukan.”
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada hari Selasa (4/6) mengatakan bahwa “instruktur yang melatih pasukan rezim Kyiv tidak memiliki kekebalan apa pun, dan tidak masalah apakah mereka orang Prancis atau bukan.”
BACA JUGA: Ukraina: Serangan Rudal Rusia Lukai 7 Orang di DniproSementara di Ukraina, para pejabat mengatakan serangan rudal Rusia telah menghantam pusat Kota Dnipro, melukai setidaknya tujuh orang.
Angkatan udara Ukraina menyebut bahwa mereka menembak jatuh dua rudal jelajah Iskander-K di daerah tersebut.
Miiter Ukraina juga melaporkan telah menghancurkan dua pesawat tak berawak di wilayah Chernihiv. Tidak ada laporan mengenai korban luka atau kerusakan di wilayah tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah menghancurkan sebuah drone Ukraina di atas wilayah Belgorod.
Vyacheslav Gladkov, Gubernur Regional Belgorod, mengatakan melalui Telegram bahwa Ukraina menggunakan drone kamikaze dalam sebuah serangan yang menghantam mobil di desa Yasnye Zori, namun tidak menimbulkan korban. [th/jm]