Penggunaan sebuah pangkalan Iran oleh Rusia untuk melancarkan serangan-serangan udara di Suriah mengejutkan Amerika dan sekutu-sekutunya di kawasan itu. Namun, waktunya mungkin lebih terkait dengan keprihatinan mengenai nasib rezim Suriah tersebut daripada kepentingan Moskow atau Teheran untuk mengirim pesan.
Rusia dan Iran semakin prihatin dengan serangan terbaru pemberontak di kota Aleppo yang membuat kemajuan melawan pasukan rezim Suriah di selatan dan timur kota itu meskipun pertempuran berlangsung sengit dalam beberapa minggu terakhir.
Pejabat kontraterorisme Amerika yang tidak mau disebut namanya mengatakan Suriah mengerahkan segala bantuan untuk tetap unggul kekuatan di wilayah pertempuran itu.
Kementrian Pertahanan Rusia hari Selasa (16/8) mengatakan pesawat pengebom Tu-22M3 "Backfire" dan Su-34 "Fullback" lepas landas dari pangkalan udara Hamedan di Iran untuk menghantam apa yang dikatakan kementrian itu kelompok Negara Islam (ISIS) dan Jabhat al Nusra terkait AL-Qaida di Alleppo serta di Deir ez-Zor dan Idlib.
Meski demikian, serangan-serangan Rusia hanya bagian dari upaya baru untuk meningkatkan semangat pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Menurut pejabat intelijen Amerika, Iran terus menyediakan dukungan bagi rezim Suriah dan mendukung upaya-upaya untuk mematahkan kekuatan oposisi di Aleppo. [my/al]