Pejabat antariksa Rusia, Jumat (30/7) mengatakan kerusakan perangkat lunak telah menyebabkan mesin pendorong (thruster) modul antariksa yang baru tiba menyala, sehingga menggeser Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dari posisi yang seharusnya.
Insiden itu terjadi Kamis (29/7) beberapa jam setelah modul laboratorium Rusia yang lama tertunda, yang disebut Nauka, merapat ke ISS. Misi pengontrol membutuhkan waktu hampir satu jam untuk memposisikan ulang ISS, yang sempat melenceng 45 derajat. Para teknisi di ruang pengendali di Bumi kemudian menyalakan thruster Rusia tersebut ke elemen Rusia lainnya di stasiun antariksa untuk memperbaiki posisinya.
Dalam pernyataan Jumat, direktur penerbangan segmen ISS, Rusia, Vladimir Solovyov mengatakan kegagalan pada perangkat lunak itu telah memicu perintah langsung untuk menghidupkan mesin pendorong modul.
Komunikasi antara darat dan kru terputus dua kali selama beberapa menit tetapi dalam sebuah pernyataan, Badan Antariksa AS (NASA) mengatakan bahwa kru ISS tidak pernah berada dalam bahaya.
BACA JUGA: UEA Perkenalkan Astronaut Perempuan Pertama di Dunia ArabDi Twitter Jumat, kosmonot Rusia Oleg Novitsky mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan pekerjaan untuk mengintegrasikan modul baru ke ISS berlanjut sesuai jadwal.
Modul tak berawak Rusia, Nauka seberat 20-ton, hampir sepanjang 13 meter yang juga dikenal sebagai Modul Laboratorium Serbaguna merapat pada ISS setelah perjalanan yang panjang dan sempat tidak pasti.
Nauka sekarang menjadi modul baru pertama di segmen stasiun Rusia sejak 2010.
Perjalanan bermasalah mengorbit stasiun antariksa terjadi bertahun-tahun sejak upaya peluncuran modul itu. Nauka dirancang untuk menyediakan ruang tambahan bagi eksperimen ilmah dan ruang bagi para awak. Modul itu awalnya direncanakan diluncurkan pada 2007 tapi berulang kali tertunda karena masalah-masalah teknis. [my/pp]