Rusia Klaim Penjarakan Lebih dari 200 Tentara Ukraina

Seorang anggota dinas Ukraina dari Brigade Artileri di wilayah Donetsk, Ukraina 31 Mei 2023. (Foto: Reuters)

Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman penjara kepada lebih dari 200 tentara Ukraina sejak Moskow memulai operasi militernya di Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dalam wawancara dengan kantor berita negara RIA yang diterbitkan pada Minggu (31/12).

“Pengadilan Federasi Rusia telah menjatuhkan hukuman penjara jangka panjang kepada lebih dari 200 perwakilan formasi bersenjata Ukraina karena melakukan kekejaman,” kata Lavrov kepada RIA.

Kedua belah pihak saling menuduh melakukan berbagai kekejaman dalam perang yang dimulai Rusia dengan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

BACA JUGA: Roket Rusia Masuki Wilayah, Polandia Panggil Diplomat

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus menemukan bukti kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh otoritas Rusia, termasuk penyiksaan, pemerkosaan, dan deportasi anak-anak.

Pada Maret, Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, menuduh deportasi paksa anak-anak Ukraina yang dilakukan Moskow adalah kejahatan perang.

“Dalam perjalanan kita menuju keadilan, hasil utama tahun ini tidak diragukan lagi adalah surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk Putin,” kata Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (30/12).

"Keputusan bersejarah dan sinyal jelas bahwa tidak ada seorang pun yang kebal hukum."

Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mencatat lebih dari 121.000 kejahatan agresi dan kejahatan perang Rusia sejak perang dimulai, menurut situs webnya.

BACA JUGA: Serangan Rudal Rusia di Ukraina, Sedikitnya Satu Tewas

PBB juga menemukan beberapa kasus otoritas Ukraina melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap orang-orang yang mereka tuduh bekerja sama dengan otoritas Rusia.

Lavrov mengatakan kepada RIA bahwa badan investigasi utama Rusia, Komite Investigasi, mulai menyelidiki 4.000 kasus kriminal terhadap sekitar 900 warga Ukraina.

“Mereka tidak hanya mencakup anggota asosiasi nasionalis radikal, perwakilan pasukan keamanan Ukraina dan tentara bayaran, tetapi juga perwakilan kepemimpinan militer dan politik Ukraina,” kata Lavrov.

“Mereka yang didakwa secara in-absentia dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari internasional.” [ah/ft]