Pemerintah Rusia menetapkan kantor berita Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) sebagai “organisasi yang tidak diinginkan” pada hari Selasa (20/2). Langkah yang melabeli kantor berita mitra Voice of America (VOA) itu semakin memperjelas represi yang dilakukan Kremlin terhadap kebebasan media.
Menurut laporan media yang berbasis di Praha itu, penetapan ini berpotensi membuat para staf, donatur, serta narasumber RFE/RL dikenakan tuntutan pidana.
Penetapan ini dilakukan Kementerian Kehakiman Rusia, dengan ditambahkannya RFE/RL ke dalam daftar “organisasi yang tidak diinginkan”, menjadikannya organisasi ke-142 yang mendapatkan label tersebut.
BACA JUGA: Putin Beri Kim Jong Un Sebuah Hadiah Mobil MewahPresiden RFE/RL Stephen Capus mengatakan bahwa penetapan itu “hanyalah contoh terbaru tentang bagaimana pemerintah Rusia memandang pemberitaan yang jujur sebagai ancaman eksistensial.”
Melalui pernyataan tertulis, Capus juga menambahkan bahwa jutaan orang Rusia telah mengandalkan RFE/RL selama beberapa dekade, bahkan memecahkan rekor audiensi selama beberapa hari terakhir pascakematian Aleksei Navalny.
Menurutnya, upaya pembungkaman dari pemerintah Rusia ini hanya akan membuat RFE/RL bekerja lebih keras untuk menghadirkan jurnalisme yang bebas dan independen kepada masyarakat Rusia.
Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera membalas surel VOA terkait tanggapan atas hal ini. [ti/jm]