Rusia, China, dan Pakistan telah menyerukan dimulainya kembali negosiasi antara Amerika Serikat dan Taliban untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang di Afghanistan.
Presiden Donald Trump pada awal September tiba-tiba menghentikan dialog dengan Taliban yang telah berjalan selama setahun penuh setelah terjadi serangkaian serangan pemberontak yang mematikan di ibukota Afghanistan, Kabul, yang juga mengakibatkan kematian seorang tentara Amerika.
Pada hari Jumat (25/10), Moskow menjamu kepala perunding Amerika Zalmay Khalilzad, bersama dengan perwakilan China dan Pakistan untuk meninjau upaya bersama guna mencapai penyelesaian berkelanjutan secara politik dan diplomatik di negara yang dilanda perang itu.
Dikatakan bahwa para peserta menyatakan bahwa bahwa semua pihak akan menghormati gencatan senjata selama berlangsung negosiasi antar pihak-pihak terkait di Afghanistan.
Pernyataan itu juga menyerukan agar pemerintah Afghanistan dan Taliban melepaskan “sejumlah besar tahanan pada awal negosiasi intra-Afghanistan.”
Muhammad Aejaz, kepala delegasi Pakistan, mengirim cuitan di Twitter setelah pertemuan itu bahwa para peserta “berharap dan sepakat untuk mempercepat resolusi damai mengenai isu paling awal melalui proses perdamaian yang dimiliki dan didipimpin sendiri oleh Afghanistan." (lt)