Rusia yang merupakan sekutu dekat pemerintah Suriah mengatakan, tidak melakukan upaya pengungsian besar-besaran warganya dari negara itu.
MOSKOW —
Sedikitnya 77 warga Rusia yang diungsikan dari Suriah yang tercabik perang sudah sampai di Rusia. Para warga Rusia itu diangkut dengan bis dari Suriah ke Beirut, Lebanon, dan diterbangkan dengan dua pesawat yang disediakan Kementerian Urusan Darurat Rusia. Kedua pesawat itu tiba di bandara Domodedovo di Moskow Rabu dini hari.
Albert Alamart, penumpang di salah satu pesawat itu, mengatakan, situasinya sangat tidak aman dan pertempuran terus berlangsung di Suriah. Ia mengatakan, ia dan keluarganya diberi kesempatan untuk pergi dan mereka melakukannya.
Para pejabat Rusia menolak mengatakan mengapa warganya diungsikan dari Lebanon bukan dari Suriah, namun bandara internasional utama di luar Damaskus sangat sepi dalam minggu-minggu terakhir karena pertempuran di sepanjang jalan ke ibu kota itu.
Puluhan ribu warga Rusia tinggal di Suriah, banyak yang dipekerjakan oleh perusahaan pengekspor senjata milik pemerintah Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan sekitar 1.000 warga Rusia di Suriah minta untuk diungsikan, namun Rusia tidak melakukan pengungsian besar-besaran. “Kami belum memulai upaya pengungsian besar-besaran, karena akan sangat sulit melakukannya,” ujarnya.
Lavrov mengatakan pegawai-pegawai yang bukan petugas inti dari kedutaan Rusia di Damaskus sudah diungsikan beserta keluarga-keluarga diplomat. Itu adalah pengakuan yang pertama bahwa ada pengungsian warga Rusia.
Meskipun demikian, Lavrov mengatakan kedutaan Rusia di Damaskus tetap beroperasi penuh.
Rusia telah memveto tiga putaran sanksi Dewan Keamanan terhadap sekutu Timur Tengahnya itu. Kremlin mengatakan, bukan tugas Dewan Keamanan untuk menggulingkan pemerintahan mana pun, dan bahwa dialog dengan kedua pihak dalam konflik Suriah penting bagi perdamaian.
Albert Alamart, penumpang di salah satu pesawat itu, mengatakan, situasinya sangat tidak aman dan pertempuran terus berlangsung di Suriah. Ia mengatakan, ia dan keluarganya diberi kesempatan untuk pergi dan mereka melakukannya.
Para pejabat Rusia menolak mengatakan mengapa warganya diungsikan dari Lebanon bukan dari Suriah, namun bandara internasional utama di luar Damaskus sangat sepi dalam minggu-minggu terakhir karena pertempuran di sepanjang jalan ke ibu kota itu.
Puluhan ribu warga Rusia tinggal di Suriah, banyak yang dipekerjakan oleh perusahaan pengekspor senjata milik pemerintah Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan sekitar 1.000 warga Rusia di Suriah minta untuk diungsikan, namun Rusia tidak melakukan pengungsian besar-besaran. “Kami belum memulai upaya pengungsian besar-besaran, karena akan sangat sulit melakukannya,” ujarnya.
Lavrov mengatakan pegawai-pegawai yang bukan petugas inti dari kedutaan Rusia di Damaskus sudah diungsikan beserta keluarga-keluarga diplomat. Itu adalah pengakuan yang pertama bahwa ada pengungsian warga Rusia.
Meskipun demikian, Lavrov mengatakan kedutaan Rusia di Damaskus tetap beroperasi penuh.
Rusia telah memveto tiga putaran sanksi Dewan Keamanan terhadap sekutu Timur Tengahnya itu. Kremlin mengatakan, bukan tugas Dewan Keamanan untuk menggulingkan pemerintahan mana pun, dan bahwa dialog dengan kedua pihak dalam konflik Suriah penting bagi perdamaian.