Rusia telah menempatkan beberapa peluncur roket Grad di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, menurut perusahaan PLTN milik negara Ukraina, Energoatom.
Senjata itu ditempatkan “dekat unit no.6, tepat di sebelah wilayah ruang penyimpanan kering limbah bakar nuklir, di mana mereka sebelumnya membangun beberapa ‘struktur pelindung’ rahasia, melanggar semua kondisi bagi keselamatan radiasi dan nuklir organisasi,” kata Energoatom.
Skenario “yang paling mungkin” adalah Rusia sedang bersiap untuk “menembaki tepian Sungai Dnieper di seberangnya, khususnya Nikopol dan Marganets … menggunakan ‘selubung’ unit-unit pembangkit dan gudang limbah bahan bakar nuklir.”
Energoatom mengatakan Rusia telah menggunakan Zaporizhzhia untuk “keperluan militer” sejak “awal” invasinya terhadap Ukraina dan sekali lagi menyerukan “dibentuknya zona keamanan di dalam dan di luar PLTN untuk demiliterisasi dan dihentikannya pendudukan sepenuhnya.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Kamis mengatakan dalam pidato hariannya bahwa ia telah menandatangani dekrit mengenai penghargaan yang akan dianugerahkan secara anumerta kepada empat polisi yang tewas hari Rabu karena ranjau Rusia di wilayah Kherson.
Zelenskyy mengatakan, “Ini adalah bentuk teror Rusia yang harus dilawan pada tahun-tahun mendatang. Teroris dengan sengaja berupaya meninggalkan sebanyak mungkin ranjau. Ranjau yang ditanam dalam tanah, ranjau tripwire, ranjau yang dipasang di bangunan, mobil dan infrastruktur. Ada lebih dari 170 ribu kilometer persegi wilayah yang berbahaya.”
Pasukan Rusia dan Ukraina saling menyerang di wilayah-wilayah penting di bagian timur dan selatan Ukraina pada hari Kamis sementara kedua negara itu berjuang memperebutkan wilayah yang telah dicoba untuk dicaplok Moskow dalam perang selama 10 bulan ini.
Pertempuran berkecamuk di sepanjang garis demarkasi di wilayah Donetsk. Seorang pejabat Ukraina mengatakan kota di garis depan, Avdiivka, digempur oleh tank-tank Rusia pada Kamis pagi. [uh/lt]