Bendera Uni Soviet yang berwarna merah dan pita-pita militer bergaris oranye-hitam dipasang di berbagai kota di Rusia. Sejumlah kawasan melangsungkan konser hiburan bagi warga. Kelompok-kelompok veteran meletakkan karangan bunga di monumen Great Patriotic War, sebutan untuk Perang Dunia II di Rusia.
Sepintas, persiapan perayaan Hari Kemenangan pada Perang Dunia II dan sekaligus kekalahan Nazi Jerman, yang akan diselenggarakan pada hari Senin (9/5), tampak sama seperti sebelumnya. Tetapi sesungguhnya suasana kali ini sangat berbeda karena pasukan Rusia kembali terlibat dalam pertempuran dan sebagian tewas di medan tempur.
Pertempuran kali ini, yang sudah memasuki minggu ke 11, terjadi di negara tetangga Rusia, Ukraina, melawan apa yang oleh pemerintah telah secara keliru disebut sebagai kampanye melawan “Nazi.”
Kebanggaan dan rasa patriotisme yang biasanya diasosiasikan sebagai hari raya terpenting di Rusia, ditandai dengan parade besar tentara dan perangkat militer canggih di Lapangan Merah, kini bercampur dengan ketakutan dan kegelisahan atas apa yang mungkin terjadi pada Hari Kemenangan tahun ini.
BACA JUGA: Perang dan Ekonomi Pertaruhkan Pamor Putin Sebagai PemimpinSebagian pihak di Rusia khawatir Presiden Vladimir Putin akan menggunakan peringatan hari bersejarah ini untuk menyatakan bahwa apa yang sebelumnya disebut sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina, akan bergulir menjadi perang penuh yang memobilisasi pasukan dalam jumlah besar untuk meningkatkan kehadiran Rusia di Ukraina.
Sejarawan Ivan Kurilla menulis di Facebook: “Saya tidak ingat kapan peringatan 9 Mei dilakukan dengan begitu banyak rasa kecemasan.”
Kepala intelijen Rusia, Kyrylo Budanov, mengatakan Rusia diam-diam mempersiapkan rencana semacam itu.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pada LBC Radio bahwa Putin “meletakkan dasar untuk dapat mengatakan lihat ini sekarang perang melawan Nazi, dan saya membutuhkan lebih banyak orang.”
Kremlin membantah memiliki rencana seperti itu dan menyebut laporan itu “tidak benar dan “omong kosong.”
Ketika Associated Press menanyakan hal ini pada juru bicara Kremlin Dmitry Peskov Jumat lalu (6/5), ia mengatakan “tidak ada yang akan membayangi hari suci, hari paling penting bagi Rusia ini.” [em/jm]