Militer Rusia, Rabu (23/1), memperkenalkan sebuah misil baru dan mengungkapkan spesifikasinya sebagai upaya untuk mengonter klaim AS bahwa senjata itu melanggar sebuah pakta senjata nuklir.
Militer itu bersikeras menyatakan misil penjelajah berbasis di darat 9M729 tidak melanggar ketentuan Kesepakatan Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF) tahun 1987, dan secara keras membantah klaim AS bahwa Rusia melanggar kesepakatan itu dengan melakukan uji coba dan mengerahkannya.
AS telah mengumumkan niatnya untuk meninggalkan INF setelah menuding bahwa misil baru Rusia itu melanggar ketentuan-ketentuan perjanjian itu yang melarang produksi, pengujian, dan pengerahan misil-misil penjelajah dan balistik berbasis di darat dengan daya jangkau 500 hingga 5.500 kilometer. Washington mengatakan tidak akan memenuhi kewajiban-kewajibannya terkait kesepakatan itu jika Rusia tidak menghancurkan semua misil 9M729 sebelum tanggal 2 Februari.
Letnan Jenderal Mikhail Matveevsky, kepala pasukan misil dan artileri Rusia, mengatakan, pada sebuah pertemuan dengan para atase militer asing bahwa misil baru itu, yang merupakan bagian dari sistem misil Iskander-M, memiliki daya jangkau maksimum 480 kilometer.
Ia mengatakan, misil 9M729 berbeda dari model sebelumnya, 9M728, karena memiliki hulu ledak yang berkekuatan lebih besar dan sistem pemandu yang meningkatkan keakuratannya. [ab]