Rusia minggu ini dijadwalkan akan membeli obligasi Ukraina sebesar dua miliar dollar, setelah membeli sekuritas negara itu sebesar tiga miliar dollar tahun lalu.
Rusia akan mengeluarkan dua miliar dollar lagi bagi Ukraina untuk membangun ekonominya yang mandeg, langkah yang dianggap akan memperkuat upaya Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mempertahankan kekuasaannya.
Para pejabat mengatakan Rusia minggu ini dijadwalkan akan membeli surat utang Ukraina sebesar dua miliar dollar, setelah membeli sekuritas negara itu sebesar tiga miliar dollar tahun lalu. Dana itu adalah bagian dari utang 15 miliar dollar yang dijanjikan Rusia.
Presiden Yanukovych menghadapi demonstrasi besar-besaran yang telah berlangsung tiga bulan akibat keputusannya November lalu untuk tidak menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa, dan memilih bersekutu secara ekonomi dengan Rusia.
Gelombang demonstrasi di Kiev dan kota-kota besar Ukraina lainnya diliput besar-besaran oleh media Barat dan memicu tuntutan untuk demokrasi yang lebih luas di negara bekas bagian Uni Soviet itu.
Sementara itu Kanselir Jerman Angela Merkel, tokoh utama dalam ke-28 negara blok perdagangan Uni Eropa, hari Senin bertemu dua pemimpin oposisi Ukraina.
Juru bicara Merkel kemudian dikutip harian Deutsche Welle mengatakan kanselir itu menyatakan “simpati terhadap keprihatinan rakyat Ukraina.” Tetapi ia mengatakan Merkel untuk saat ini tidak mendukung pengenaan sanksi atas Ukraina.
Para pejabat mengatakan Rusia minggu ini dijadwalkan akan membeli surat utang Ukraina sebesar dua miliar dollar, setelah membeli sekuritas negara itu sebesar tiga miliar dollar tahun lalu. Dana itu adalah bagian dari utang 15 miliar dollar yang dijanjikan Rusia.
Presiden Yanukovych menghadapi demonstrasi besar-besaran yang telah berlangsung tiga bulan akibat keputusannya November lalu untuk tidak menandatangani perjanjian perdagangan dengan Uni Eropa, dan memilih bersekutu secara ekonomi dengan Rusia.
Gelombang demonstrasi di Kiev dan kota-kota besar Ukraina lainnya diliput besar-besaran oleh media Barat dan memicu tuntutan untuk demokrasi yang lebih luas di negara bekas bagian Uni Soviet itu.
Sementara itu Kanselir Jerman Angela Merkel, tokoh utama dalam ke-28 negara blok perdagangan Uni Eropa, hari Senin bertemu dua pemimpin oposisi Ukraina.
Juru bicara Merkel kemudian dikutip harian Deutsche Welle mengatakan kanselir itu menyatakan “simpati terhadap keprihatinan rakyat Ukraina.” Tetapi ia mengatakan Merkel untuk saat ini tidak mendukung pengenaan sanksi atas Ukraina.