Dalam beberapa hari terakhir Rusia telah melancarkan serangan udara dan drone besar-besaran terhadap infrastruktur sipil dan energi Ukraina. Serangan itu menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar.
Serangan baru pada 12 April menarget fasilitas energi di wilayah selatan Dnipropetrovsk, yang telah mengalami kerusakan serius setelah terbakar menyusul serangan pesawat tak berawak Rusia pada dini hari 12 April, kata militer Ukraina dan seorang pejabat regional.
Fasilitas energi tersebut tidak diidentifikasi dalam laporan militer, yang hanya mengatakan puing-puing dari empat drone Rusia yang jatuh di wilayah fasilitas infrastruktur “penting” di distrik Kryvorizka telah menyebabkan kebakaran.
Petugas pemadam kebakaran Ukraina berhasil memadamkan api, namun tingkat kerusakan tidak dapat segera diperkirakan, kata kepala daerah Serhiy Lysak.
Sementara itu, kepala pemerintahan regional Kherson Oleksandr Prokudin mengatakan pada 12 April bahwa serangan Rusia pada malam sebelumnya di wilayah selatan Ukraina merusak fasilitas infrastruktur penting. Dia tidak mengidentifikasi fasilitas mana yang telah menjadi sasaran serangan.
Prokudin mengatakan 15 pemukiman di seluruh wilayah tersebut dihujani tembakan meriam. Dia menambahkan bahwa daerah pemukiman khususnya menjadi sasaran. Menurutnya tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun beberapa rumah hancur.
Sistem pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 16 dari 17 drone yang diluncurkan Rusia di enam wilayah pada 12 April, kata angkatan udara Ukraina dalam pesan di media sosial.
Ukraina telah memohon kepada sekutu-sekutunya untuk mempercepat upaya menutupi kekurangan amunisi dan persenjataan dalam beberapa pekan terakhir. Paket bantuan sebesar $60 miliar masih tertahan di Washington karena anggota Kongres dari Partai Republik menolak untuk menyetujuinya tanpa adanya kesepakatan mengenai perubahan mendalam dalam kebijakan dalam negeri (terutama terkait keamanan perbatasan).
Presiden Volodymyr Zelenskiy, saat berkunjung ke Lithuania pada 11 April, memohon kepada sekutu-sekutu Ukraina untuk memberikan lebih banyak perangkat pertahanan udara kepada negara yang menjadi sasaran konflik tersebut. [lt/ab]