Serangan besar-besaran rudal dan drone Rusia, Rabu (19/6) merusak fasilitas energi di seluruh Ukraina, sehari setelah negara itu mengumumkan pemadaman listrik bergilir karena kekurangan listrik terkait perang.
Perusahaan listrik nasional Ukraina, Ukrenergo, mengatakan pada Kamis pagi bahwa serangan semalaman terhadap pembangkit listrik termal menyebabkan kerusakan serius dan melukai tiga pekerja.
“Peralatan di fasilitas-falisitas di wilayah Vinnytsia, Dnipropetrovsk, Donetsk, Kyiv rusak,” tambah pernyataan Ukrenergo.
Pada hari Rabu (19/6), Ukrenergo mengumumkan pemadaman bergilir setiap jam akan diterapkan di seluruh negeri. Serangan drone dan rudal Rusia telah mengurangi kemampuan pembangkit listrik Ukraina hingga setengahnya dibandingkan tahun lalu, kata Presiden Volodymyr Zelenskyy sebelumnya bulan ini.
Dalam pidato hariannya, Zelenskyy mengatakan para pejabat pemerintah sedang mencari cara untuk memperbaiki situasi. “Kami sedang mempersiapkan solusi yang akan memastikan penggunaan mesin pendingin pada musim panas ini lebih dapat diandalkan dan memberi masyarakat lebih banyak peluang untuk melewati periode yang sangat sulit ini, dalam hal kekurangan energi dan pemadaman listrik,” katanya.
Angkatan udara Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh lima dari sembilan rudal dan 27 drone yang diluncurkan Rusia di 10 wilayah Ukraina dalam serangan hari Kamis.
Militer mengatakan Rusia terutama menarget Ukraina timur, khususnya wilayah Dnipropetrovsk. Gubernur Dnipropetrovsk mengatakan tiga pria terluka dalam serangan itu, yang juga merusak tujuh rumah tinggal.
Di Rusia, gubernur Krasnodar di wilayah selatan mengatakan serangan drone Ukraina pada Kamis dini hari menarget fasilitas penyimpanan minyak.
Gubernur Venyamin Kondratyev mengatakan seorang perempuan tewas dalam serangan di kota Slavyansk-na-Kubani. [lt/ab]