Para pejabat di Rusia Barat mengatakan, serangan drone Ukraina menewaskan sedikitnya 6 orang pada Senin (6/5) di wilayah Belgorod, di dekat perbatasan Rusia-Ukraina.
Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov mengatakan di aplikasi Telegram bahwa drone itu menghantam beberapa kendaraan. Serangan tersebut melukai lebih dari 30 orang, lanjutnya.
Militer Ukraina pada Senin mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 12 dari 13 drone yang diluncurkan pasukan Rusia dalam serangan pada malam sebelumnya.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan drone tersebut dicegat di wilayah Sumy, di bagian timur laut Ukraina, di perbatasannya dengan Rusia.
Administrasi militer Sumy melaporkan melalui Telegram bahwa serangan udara Rusia menghantam sebuah fasilitas energi. Belum ada informasi langsung mengenai kerusakan atau korban jiwa. Badan tersebut hanya mengatakan bahwa dampak serangan tersebut sedang diklarifikasi.
BACA JUGA: Pasukan Rusia Membumihanguskan Desa di selatan Wilayah Donetsk, UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pesan Paskah hari Minggu dari Kyiv, meminta rakyat Ukraina agar bersatu untuk mendoakan satu sama lain dan untuk para tentara di garis depan, dan mengatakan Tuhan memiliki “bendera Ukraina di pundaknya.”
“Mari saling mendoakan. Ketika kita semua semakin dekat satu sama lain, kita bukan lagi orang asing bagi satu sama lain,” katanya dalam sebuah video yang diposting di Telegram. Berdiri di hadapan bangunan Katedral Saint Sophia yang berusia 1.000 tahun di Kyiv, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina pada hari itu telah berperang selama 802 hari melawan Rusia.
Di Moskow, Presiden Vladimir Putin menghadiri kebaktian Paskah yang dipimpin oleh kepala Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill, seorang pendukung setia Putin dan perang Rusia di Ukraina.
Gereja Kristen Ortodoks Timur biasanya merayakan Paskah lebih lambat daripada gereja Katolik dan Protestan, karena mereka menggunakan kalender dan metodologi berbeda dalam menghitung hari yang mereka yakini sebagai kebangkitan Kristus. [uh/ns]