Rusia mengatakan pihaknya siap memulai pembicaraan dengan NATO mengenai pembatasan pasukan militer konvensional di Eropa.
Utusan baru Moskow untuk NATO, Alexander Grushko, hari Kamis mengatakan konsultasi harus dilakukan tanpa upaya untuk mengaitkannya dengan isu-isu politik.
Grushko mengatakan "bola kini berada di lapangan Eropa," seraya menambahkan bahwa Rusia sekarang menunggu isyarat dari mitra-mitranya di Eropa yang menunjukkan minat dalam hal ini.
Perjanjian tahun 1990 mengenai Pasukan Bersenjata Konvensional di Eropa (CFE) membatasi jumlah tank, pesawat dan senjata-senjata besar non-nuklir lainnya yang oleh NATO dan Pakta Warsawa dulu dapat digelar di barat pegunungan Ural di Rusia.
Ke-30 penandatangan memperbarui perjanjian itu tahun 1999, tetapi negara-negara NATO menolak meratifikasinya selama Rusia mempertahankan tentaranya di Georgia dan wilayah Trans-Dniester di Moldova.
Rusia menangguhkan pematuhannya pada perjanjian itu tahun 2007, dan tidak mengizinkan inspeksi pangkalan-pangkalan ataupun menyediakan data persenjataannya.
Grushko mengatakan "bola kini berada di lapangan Eropa," seraya menambahkan bahwa Rusia sekarang menunggu isyarat dari mitra-mitranya di Eropa yang menunjukkan minat dalam hal ini.
Perjanjian tahun 1990 mengenai Pasukan Bersenjata Konvensional di Eropa (CFE) membatasi jumlah tank, pesawat dan senjata-senjata besar non-nuklir lainnya yang oleh NATO dan Pakta Warsawa dulu dapat digelar di barat pegunungan Ural di Rusia.
Ke-30 penandatangan memperbarui perjanjian itu tahun 1999, tetapi negara-negara NATO menolak meratifikasinya selama Rusia mempertahankan tentaranya di Georgia dan wilayah Trans-Dniester di Moldova.
Rusia menangguhkan pematuhannya pada perjanjian itu tahun 2007, dan tidak mengizinkan inspeksi pangkalan-pangkalan ataupun menyediakan data persenjataannya.