Rusia: Soal Senjata Berpotensi Jadi Isu Utama dalam Dialog dengan AS

Bendera Rusia dan AS berkibar di dekat pabrik Ford Sollers, di Vsevolozhsk, Wilayah Leningrad, Rusia 27 Maret 2019. (Foto: REUTERS/Anton Vaganov)

Rusia, Jumat (5/4), menyatakan bahwa isu keamanan strategis, termasuk senjata berbasis ruang angkasa, adalah topik utama yang mungkin dapat didiskusikan antara Moskow dan Amerika Serikat (AS).

AS berencana mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) minggu depan untuk melarang penyebaran senjata nuklir di luar angkasa, dua bulan setelah sumber-sumber AS mengatakan Washington memiliki informasi intelijen baru terkait kemampuan nuklir Rusia dan upaya untuk mengembangkan senjata berbasis ruang angkasa. Moskow membantah tegas tudingan tersebut.

Ketika ditanya tentang rancangan resolusi tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: "Area potensial utama untuk dialog antara Amerika Serikat dan Rusia adalah isu-isu yang berkaitan dengan keamanan strategis, termasuk isu ruang angkasa."

BACA JUGA: AS Bergeming Terkait Laporan Rusia di Balik ‘Sindrom Havana’ 

Kedua negara tersebut mengalami penurunan hubungan yang disebut sebagai "di bawah nol" oleh Kremlin sejak Rusia memulai perang di Ukraina pada 2022,. AS meningkatkan pasokan bantuan, senjata, pelatihan, dan intelijen kepada Kyiv.

Rusia dan AS, yang merupakan dua negara dengan kekuatan nuklir terbesar hingga saat ini, menyatakan penyesalan atas pembatalan perjanjian pengendalian senjata yang dirancang untuk mengendalikan perlombaan senjata selama Perang Dingin dan mengurangi risiko perang nuklir. Perjanjian terakhir yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis kedua belah pihak akan berakhir pada 2026.

Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa Moskow hanya akan membahas pengendalian senjata sebagai bagian dari paket masalah yang lebih luas yang berkaitan dengan keamanan Rusia, termasuk kekhawatiran terhadap perluasan keanggotaan NATO dan dukungan Barat terhadap Ukraina. [ah/ft]