Rusia Tandingi Propaganda Barat dengan Luncurkan Sputnik

Dmitry Kiselev, jurnalis Rusia yang ditunjuk untuk mengepalai badan penyiaran Sputnik (foto: dok).

Rusia mengatakan akan menanggapi apa yang disebutnya “propaganda agresif” Barat dengan meluncurkan badan penyiaran internasional baru yang disebut Sputnik.

Harian Wall Street Journal Selasa (11/11) melaporkan Rusia tahun depan akan mengeluarkan anggaran sebesar 140 juta dolar, untuk membiayai badan penyiaran berita global yang disebut Sputnik.

Dalam situsnya yang berbahasa Inggris, Sputnik mengatakan akan melakukan siaran radio lewat internet dan langsung ke telepon genggam. Rencananya siaran Sputnik akan “menyediakan interpretasi alternatif bagi dunia”.

Para eksekutif media baru itu mengatakan mereka akan membuka kantor perwakilan di Washington DC dan 29 kota internasional lainnya, masing-masing dengan staf antara 30-100 orang.

Sputnik diberi nama sesuai dengan nama satelit buatan manusia pertama yang mengorbit bumi dan diluncurkan Uni Soviet lebih dari 50 tahun lalu. Siaran radio dan berita online itu akan melengkapi jaringan televisi dunia Rusia, RT.

Sputnik menyebut diri sebagai “media besar baru” yang akan menyediakan bahan-bahan berita alternatif.

Penjelasan panjang lebar mengenai hal itu yang tersedia di situs web www.sputniknews.com sama sekali tidak menyebut Rusia.