Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, pada Rabu (9/11), memerintahkan pasukannya untuk undur diri dari sisi barat sungai Dnipro yang berlokasi di dekat kota strategis Kherson di Ukraina, sebuah langkah yang dinilai sebagai kemunduran besar bagi pasukan Rusia dan dapat menjadi titik balik dalam perang antara Rusia dan Ukraina.
Dalam komentar yang disiarkan di televisi, Jenderal Sergei Surovikin, yang memegang komando keseluruhan perang ini, melaporkan kepada Shoigu bahwa militer Rusia sudah tidak mungkin memasok Kota Kherson dengan perlengkapan.
Ukraina tetap merespons dengan waspada atas kabar penarikan pasukan Rusia tersebut seraya mengatakan bahwa sejumlah tentara Rusia masih berada di Kherson dan tambahan pasukan Rusia telah dikirim menuju wilayah tersebut.
BACA JUGA: Sekutu Putin Bertemu Pemimpin Iran di tengah Upaya Moskow untuk Mempererat Hubungan dengan Teheran"Hingga bendera Ukraina dapat berkibar di Kherson, rasanya tidak masuk akal untuk berbicara mengenai penarikan mundur pasukan Rusia," ujar Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pernyataan yang disampaikan kepada Reuters.
Berita mengenai penarikan pasukan Rusia itu tersebut tersebar menyusul serangan pasukan Ukraina selama berminggu-minggu ke arah kota itu dan upaya Rusia untuk memukimkan kembali lebih dari 100 ribu warga kota Kherson dan mengangkut mereka dengan feri ke sisi seberang dari sungai.
Kherson adalah kota utama dari kawasan dengan nama sama, salah satu dari empat kawasan yang oleh Presiden Putin telah proklamirkan sebagai bagian dari Rusia pada September lalu. [jm/lt/rs]