Rusia Tembak Jatuh 15 Drone Ukraina di Dekat Perbatasan

Para pilot sedang membawa drone di tempat latihan di wilayah Kyiv pada 23 Februari 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: AFP)

Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis (14/3) mengatakan telah menghancurkan 15 drone dan delapan rudal Ukraina. Sementara itu para pejabat di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina mengatakan satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan drone Ukraina.

Vyacheslav Gladkov, Gubernur Belgorod, mengatakan, informasi awal menunjukkan seorang lelaki di dalam mobil tewas akibat serangan itu, sementara beberapa orang lainnya terluka.

Gladkov mengatakan sebuah drone lainnya jatuh menimpa pohon. Gelombang ledakannya merusak dua rumah tetapi tidak melukai siapapun.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mencegat 12 drone di atas wilayah Belgorod dan tiga lainnya di Kursk di bagian barat Rusia.

Di Ukraina, gubernur Kharkiv Oleh Synehubov melaporkan serangan rudal Rusia.

Tim penyelamat membersihkan puing-puing dari gedung bertingkat yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak, di Odesa pada 3 Maret 2024, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Foto: AFP)

Synehubov mengatakan tidak ada laporan korban dari serangan itu.

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu mengatakan bahwa Moskow siap menggunakan senjata nuklir jika kedaulatan atau kemerdekaannya diancam, seraya memperingatkan AS kembali bahwa jika AS mengirimkan pasukan untuk berperang di Ukraina, ini akan dianggap sebagai eskalasi besar dalam konflik.

Putin mengatakan dalam wawancara dengan televisi pemerintah bahwa penggunaan senjata nuklir tidak diperlukan dalam invasi Rusia terhadap Ukraina yang telah berlangsung dua tahun ini dan menurutnya dunia tidak sedang mengarah ke konfrontasi nuklir. Ia menggambarkan Presiden AS Joe Biden sebagai politisi kawakan yang memahami bahaya perang nuklir.

Tetapi pernyataan Putin tampaknya merupakan salah satu pesan berulangnya kepada Barat bahwa Rusia bermaksud melindungi wilayah yang direbutnya di Ukraina dan siap menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman terhadap “eksistensi negara Rusia, kedaulatan dan kemerdekaan kita.”

BACA JUGA: Serangan Drone Ukraina Targetkan Kilang Minyak Rusia

“Semuanya tertulis dalam strategi kita, kami belum mengubahnya,” ujarnya.

Mengacu jelas pada sekutu-sekutu NATO yang mendukung Kyiv, Putin juga menyatakan bahwa “negara-negara yang mengatakan tidak memiliki garis merah mengenai Rusia harus menyadari bahwa Rusia juga tidak akan memiliki garis merah mengenai mereka.”

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya, Rabu malam bahwa mengalahkan invasi Rusia merupakan “masalah keberlangsungan sistem demokrasi.”

“Ukraina mampu membela diri, jika mendapat dukungan yang cukup,” katanya. “Dan dengan membela diri, kami dapat pastikan bahwa tak ada lagi penjahat internasional yang akan tergoda melakukan agresi seperti Putin. Kita dapat melindungi nyawa dan kita harus melakukannya.” [uh/ab]